bannerdiswayaward

Harga Singkong Lampung Anjlok, Airlangga Buat Kesepakatan, Petani Mulai Bernapas Lega

Harga Singkong Lampung Anjlok, Airlangga Buat Kesepakatan, Petani Mulai Bernapas Lega

Kemenko Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada Rabu (17/9/2025).-ist-

JAKARTA, DISWAY.ID – Ribuan petani ubi kayu alias singkong di Lampung akhirnya bisa sedikit tersenyum setelah pemerintah pusat turun tangan menyelesaikan kisruh harga singkong yang bikin mereka merugi besar hampir setahun terakhir.

Bayangkan saja, harga singkong sempat jatuh bebas hanya Rp600–700 per kg, padahal biaya produksi minimal Rp740 per kg.

Akibatnya, petani megap-megap dan industri ikut terguncang, terutama pabrik tepung tapioka.

BACA JUGA:Buka Hasil Ledakan Dahsyat di Pamulang, Polisi Ungkit Kebocoran Gas Elpiji 12 Kg

Awalnya, impor tapioka dari Thailand dan Vietnam dituding sebagai biang kerok. Tapi data BPS dan Bea Cukai membuktikan impor hanya sekitar 300 ribu ton, atau 22 persen dari kebutuhan industri sebesar 1,32 juta ton.

Artinya, masalah bukan semata impor, melainkan tata niaga yang belum berpihak ke petani lokal.

Rakornis: Pemerintah Bergerak Cepat

Melihat kondisi genting ini, Kemenko Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada Rabu (17/9/2025).

Pertemuan dihadiri lintas kementerian, pemda, asosiasi petani, dan pelaku industri.

Hasilnya, disepakati sejumlah langkah strategis:

  • Pengendalian impor lewat aturan ketat (Lartas) dengan izin PI & rekomendasi Kemenperin
  • Bea Masuk Safeguard (BMTP) untuk menekan serbuan impor tapioka
  • Penetapan harga resmi singkong dan tapioka lewat KepMenTan & KepMenDag
  • Standarisasi timbangan & kadar aci agar petani tidak dirugikan saat panen

Airlangga Pasang Badan untuk Petani Lampung

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto langsung menemui Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, DPRD, kepala daerah, dan perwakilan petani yang dipimpin Dasrul Aswin (PPUKI).

BACA JUGA:Harta Wahyudin Moridu, Anggota DPRD yang Viral Ingin 'Rampok Uang Negara'

“Pemerintah berkomitmen penuh membantu petani ubi kayu di Lampung. Industri ini adalah pilar penting ekonomi daerah dan nasional, sehingga harus kita jaga bersama,” tegas Airlangga.

Gubernur Lampung menyambut baik langkah cepat pemerintah pusat, berharap ini jadi solusi permanen. Airlangga pun menegaskan bahwa Lampung adalah lumbung pangan dan penopang ekonomi nasional. Ia berjanji segera mengoordinasikan tindak lanjut agar krisis harga singkong tak terulang lagi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads