Patrick Kluivert dalam Bayang-bayang Shin Tae-yong: Mampukah Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026?
Masuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia menuai beragam reaksi, menggantikan Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026-Istimewa-
BACA JUGA:Performa Luar Biasa Emil Audero Tahan Parma 0-0, Cremonese Selisih 2 Poin dengan Puncak Klasemen
BACA JUGA:Aaron Ang Produk ASIOP Resmi Gabung Tim Junior Sevilla, Masuk Radar Timnas Indonesia U-17
Sebaliknya, Gerald Vanenburg mengusung filosofi ball possession.
Namun, pendekatan ini belum sepenuhnya efektif.
Meski penguasaan bola mendominasi, seperti saat menghadapi Laos (89%), hasil akhir tidak berpihak.
Gaya main ini dinilai belum cocok dengan mayoritas pemain lokal yang belum terbiasa dengan intensitas dan disiplin taktik ala Eropa.
Akmal Marhali, salah satu pengamat sepak bola nasional, secara terbuka mengkritik keputusan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Performa Luar Biasa Emil Audero Tahan Parma 0-0, Cremonese Selisih 2 Poin dengan Puncak Klasemen
BACA JUGA:Aaron Ang Produk ASIOP Resmi Gabung Tim Junior Sevilla, Masuk Radar Timnas Indonesia U-17
Menurutnya, ada nama lain yang lebih layak, seperti pelatih berdarah Indonesia lainnya dari Belanda.
Namun, kritik ini bukan semata-mata untuk menjatuhkan, melainkan bentuk kepedulian terhadap arah perkembangan Timnas.
"Kritik adalah separuh solusi, separuhnya lagi adalah kerja keras di lapangan," ujar Akmal.
Ia juga menyoroti lemahnya koordinasi antara pelatih U-23 dan tim senior, khususnya dalam skala prioritas pemanggilan pemain.
Kasus Justin Hubner yang tak digunakan dalam FIFA Match Day, namun juga tak ikut memperkuat U-23, menjadi contoh nyata ketidakefektifan perencanaan.
BACA JUGA:Israel Terancam Didepak dari Kompetisi Sepak Bola Eropa, Qatar Lobi UEFA!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
