bannerdiswayaward

Asosiasi Pemain Tuntut Keadilan Bagi Mees Hilgers, Sebut FC Twente Lakukan Perundungan Terhadap Bek Timnas Indonesia

Asosiasi Pemain Tuntut Keadilan Bagi Mees Hilgers, Sebut FC Twente Lakukan Perundungan Terhadap Bek Timnas Indonesia

2 asosiasi pemain, VVCS dan ProProf, memberikan dukungan penuh kepada Mees Hilgers, bek Timnas Indonesia, yang nasibnya kini tergantung di FC Twente-Tangkapan layar Instagram@meeshilgers-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dua asosiasi pemain, VVCS dan ProProf, memberikan dukungan penuh kepada Mees Hilgers, bek Timnas Indonesia, yang nasibnya kini tergantung di FC Twente.

Kedua asosiasi tersebut menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan klub, yang tidak memberikan kesempatan bermain kepada Hilgers.

Sejak awal musim 2025/2026, Hilgers belum sekali pun turun di lapangan untuk FC Twente.

BACA JUGA:AMBYAR! Kluivert Bongkar Rahasia Tim Pelatih Garuda, Landzaat 'Stalk' Arab Saudi, Ole Romeny Siaga Hancurkan R4 Piala Dunia

BACA JUGA:Roberto Mancini dan Park Ji-sung Peringatkan Arab Saudi Serta Irak: Hati-hati Tembok Belakang Gladiator Timnas Indonesia

Bek berusia 23 tahun itu sudah melewatkan enam pertandingan di Liga Eredivisie musim ini.

Penyebab utamanya adalah belum adanya kesepakatan mengenai perpanjangan kontrak yang akan berakhir pada musim depan.

FC Twente menjadikan perpanjangan kontrak sebagai syarat agar bek Timnas Indonesia itu bisa kembali masuk dalam skuad utama.

Pelatih FC Twente, John Van Den Brom, mengungkapkan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan internal manajemen.

Sebagai dampaknya, Mees Hilgers "dibekukan" sementara waktu dari tim utama.

BACA JUGA:Real Madrid Bidik Michael Olise, Bayern Munich Patok Rp1,9 TRILIUN!

BACA JUGA:Javier Mascherano Buka Suara soal Rumor Pensiunnya Sergio Busquets di Inter Miami: Saya Cuma Baca

Kebijakan ini memicu reaksi keras dari asosiasi pemain. Louis Everard, Direktur VVCS, mengecam tindakan FC Twente yang dianggapnya sebagai bentuk perundungan.

Menurutnya, klub telah menyalahgunakan posisi dominannya dan memberikan perlakuan yang tidak sesuai dengan standar ketenagakerjaan yang baik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads