Bahlil Spill Aturan Impor BBM untuk SPBU Swasta

Bahlil Spill Aturan Impor BBM untuk SPBU Swasta

Kondisi SPBU swasta di tengah kelangkaan pasokan BBM.-Dimas Rafi-

JAKARTA, DISWAY.ID – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tengah menjadi perhatian publik setelah sejumlah SPBU swasta kehabisan stok. Kosongnya pasokan BBM untuk SPBU swasta membuat permasalahan tersendiri di sejumlah daerah.

Menanggapi keresahan ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah sudah menyiapkan solusi cepat bersama badan usaha migas, baik Pertamina maupun swasta.

“Sudah ada kesepakatan pengaturan impor BBM berbasis base fuel. Jadi produknya akan dicampur di tangki masing-masing SPBU. Ini sudah disetujui sebagai solusi,” ungkap Bahlil, Selasa (23/9/2025).

BACA JUGA:Pramono Ngaku Bukan Tipe Pemimpin yang Nyemplung Kali: Saya Bagian Mikir Sajalah!

Bahlil menegaskan bahwa impor BBM akan segera masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Insya Allah paling lambat tujuh hari barang sudah bisa masuk di Indonesia,” tegasnya.

Ia menyebut kualitas BBM yang dijual ke SPBU swasta telah melalui joint survey (survei bersama) sebelum dikirim, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Jaga Stabilitas Perdagangan Nasional

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa pengaturan impor BBM adalah jalan tengah untuk:

  • Menjaga stabilitas perdagangan nasional
  • Mengurangi tekanan defisit akibat impor migas
  • Memastikan ketersediaan pasokan BBM dalam negeri tetap aman

Kebijakan ini berlandaskan Pasal 14 ayat (1) Perpres Nomor 61 Tahun 2024 tentang Neraca Komoditas, yang memberi kewenangan kepada kementerian sektor terkait untuk menetapkan rencana kebutuhan komoditas.

BACA JUGA:Wamendiktisaintek Stella Christie: Pendidikan Tinggi Bisa Dongkrak Ekonomi RI, Contoh Stanford Raup Rp48 Ribu Triliun!

Meski ada isu kelangkaan, tren konsumsi BBM non-subsidi di SPBU swasta justru meningkat. Data Kementerian ESDM mencatat:

  • Pangsa pasar BBM non-subsidi di SPBU swasta naik 11% pada 2024
  • Hingga Juli 2025, angkanya sudah menembus 15%

Kenaikan ini menunjukkan impor BBM tetap berjalan seiring meningkatnya permintaan masyarakat.

Dengan skema impor terkontrol, pemerintah menegaskan tidak ada rencana menutup keran impor. Justru, kata Bahlil, hal ini jadi langkah penting untuk menjaga cadangan strategis nasional.

“Yang utama adalah BBM tetap tersedia dan rakyat tidak kesulitan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads