Tips Cegah Kasus di Program MBG, dari Pemilihan Bahan sampai Makanan Siap Disantap
Distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) dapur oleh Satuan Penyelenggara Pangan Gizi (SPPG) disorot karena maraknya siswa sekolah keracunan makanan. -Dok Bakom RI-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Palmerah, Jakarta Barat, berbagi tips menyajikan makanan yang sehat, bergizi, aman, dan tetap berkualitas.
Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana menjelaskan, kuncinya adalah disiplin menerapkan titik kendali kritis dalam tata kelola dapur MBG.
Proses tersebut meliputi pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan makanan, pendinginan, pengemasan, hingga memastikan makanan sarat nutrisi sampai ke meja penerima manfaat.
“Fokusnya adalah memastikan critical control point-nya terjaga dengan baik. Angka kecukupan gizinya terpenuhi, begitu juga dengan kualitas bahan baku, penyimpanan, dan SOP yang harus dipatuhi seluruh pekerja SPPG,” kata Yudha di SPPG Khusus Palmerah, Selasa 23 September.
BACA JUGA:RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas 2025–2026, Komisi III DPR Janji Bakal Bahas Terbuka
BACA JUGA:Ginting Tundukkan Tanaka di Korea Open, Performa Balik Usai Absen Lama Karena Cedera
Yudha memaparkan alur tata kelola SPPG yang harus dipatuhi, yakni dimulai pemilihan kuaitas bahan baku dari suplier yang terlebih dahulu dilakukan pengecekan oleh ahli gizi. Misal daging ayam dan sayuran harus segar.
Setelah dibersihkan, bahan baku sumber potein hewani dan nabati wajib dipisahkan agar tidak terjadi kontaminasi.
Kedua bahan juga harus disimpan di lemari pendingin berbeda. Protein hewani disimpan di freezer bersuhu di bawah -15 derajat celsius, sedangkan protein nabati disimpan di chiller dengan suhu di bawah -5 derajat celsius.
“Jika tidak dipisah, bisa terjadi kontaminasi silang. Berpotensi menimbulkan bakteri Salmonella,” ujar Yudha.
BACA JUGA:Benar Gak Sih Kebanyakan Makan MSG Bahaya atau Overdosis? Segini Lho Takaran yang Benar per Hari
BACA JUGA:Miris, Negeri Ini 80 Tahun Merdeka Tapi Kesenjangan Si Kaya-Miskin Kian Menganga
Pada proses pengolahan, bahan makanan dimasak dengan kematangan sempurna agar bakteri-bakteri alami yang terkandung dapat mati melalui pemasakan.
“Kita juga pastikan adanya proses pendinginan sebelum dikemas. Tujuannya agar ketika nanti ditutup, tidak timbul keringat yang bisa menyebabkan bau dan mempercepat makanan basi,” jelas Yudha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
