Patriot Muda Bangun Negeri

Patriot Muda Bangun Negeri

Program ini adalah investasi terbaik untuk masa depan ketahanan pangan Indonesia. Setiap langkah para Patriot di hamparan sawah baru, setiap ide yang ditularkan kepada petani, dan setiap jejaring pasar yang dibuka, adalah mozaik indah dalam lukisan besar -Dok. Disway-

"TEP harus mampu membangun narasi yang bisa menarik minat turis lokal, maupun mancanegara, untuk datang melihat festival ini dan juga mampir ke Taman 1.000 Musamus," jelasnya

Bukan Sekadar Pemindahan Penduduk

Peluncuran Tim Ekspedisi Patriot, sebuah inisiatif yang melibatkan ribuan patriot yang terdiri dari dosen, alumni, dan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. 

"Sudah dengan jelas digambarkan materi-materi dari kementerian lembaga terkait. Saya ingin memberikan satu penekanan Kepala BPS menyampaikan sekarang tidak lagi sektor pertanian menjadi sektor unggulan. Tetapi adalah hilirisasi, industrialisasi dan hilirisasi," papar Menteri Iftitah.

Melalui kerja sama lintas kementerian dan kampus, program ini menargetkan 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia, dengan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun untuk tahun ini. 

Kawasan seperti Tanjung Barat (Batam), Rempah, Nggalang, dan Morotai telah ditetapkan sebagai prioritas, dengan pengembangan sektor unggulan seperti industri perikanan.

Dalam upaya memperkuat dampak pembangunan transmigrasi, Kementerian Transmigrasi juga melepas 306 peserta untuk mengikuti seleksi Komponen Cadangan (Komcad) Tahun 2025.

Menteri Iftitah menjelaskan meski keduanya memiliki tujuan berbeda, keduanya diarahkan untuk saling melengkapi.

"Komcad ditujukan untuk tujuan bela negara, untuk mewujudkan komunitas yang tangguh. Sementara Tim Ekspedisi Patriot itu tugasnya riset dan pemetaan potensi ekonomi," imbuhnya.

"Harapannya, ketika para transmigran yang tergabung dalam Komcad kembali ke kawasan transmigrasi, mereka akan mengeksekusi rencana ekonomi yang sudah disusun oleh tim ekspedisi patriot," lanjutnya.

Lebih jauh, Iftitah menjelaskan ke depan akan ada integrasi antara program pendidikan dan transmigrasi. 

Pemerintah akan membuka beasiswa S2 untuk sekitar seribu orang, yang akan belajar langsung di kawasan transmigrasi. Sebagian besar juga akan dilibatkan dalam Komcad.

"Mungkin nanti sekitar 60 persennya, sekitar 2 batalyon. Kami tempatkan. Ini adalah langkah awal. Tahun depan, Insya Allah, kami bentuk satu brigade, tergantung ketersediaan anggaran," tutur Iftitah.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian.

Kerja sama ini akan mempercepat hilirisasi dan industrialisasi di kawasan transmigrasi, mengingat sektor pertanian kini bukan lagi menjadi sektor unggulan utama.

"Transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan penduduk. Namun membangun manusia. Tak lagi hanya membangun kawasan permukiman. Tetapi membangun kawasan ekonomi. Tidak lagi tradisional dan konvensional. Berbasis data riset dan sains," urainya. 

Gandeng Perguruan Tinggi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads