Pemilik Telegram Akui Diperas Intelijen Prancis atas Pemilu Moldova, Elon Musk: Dengar, Dengar!
Elon Musk kembali menyoroti tudingan serius yang dilontarkan pendiri Telegram, Pavel Durov, terkait dugaan intervensi intelijen Prancis dalam pemilu Moldova tahun lalu.--Oliver Contreras / AFP
Sejumlah partai oposisi bahkan dilarang ikut serta dengan alasan pendanaan asing, sementara beberapa media kritis terhadap pemerintah dibekukan.
Ini bukan kali pertama Durov menuduh intelijen Prancis.
Pada Mei lalu, ia juga mengklaim Kepala Intelijen Prancis, Nicolas Lerner, memintanya menyensor akun konservatif di Rumania menjelang pemilu presiden ulang.
Paris membantah keras tudingan tersebut.
Musk pun saat itu mendukung Durov dengan komentar singkat: “Hear, hear!”
Durov menegaskan, Telegram akan tetap menolak tekanan politik dalam bentuk apa pun.
BACA JUGA:CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Bagaimana Nasib Platform?
“Telegram berkomitmen pada kebebasan berpendapat dan tidak akan menghapus konten karena alasan politik,” ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut pengakuan Durov sebagai bukti praktik standar Barat.
“Mereka beroperasi tanpa hati nurani di semua lini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
