Kisah Inspiratif: Syamsul Bangkit dari Serabutan ke Sukses Usaha Melon
Kisah Inspiratif: Syamsul Bangkit dari Serabutan ke Sukses Usaha Melon-Istimewa-
BACA JUGA:Ganti Bohir! SPBU Shell Bakal Dikelola Citadel-Sefas Lewat Lisensi Merek 2026
Dari hasil bertani melon, Samsul kini mampu menyekolahkan dua anaknya. Anak pertama duduk di SMP, dan si bungsu baru berusia dua tahun.
“Saya menikmati kerjaan ini karena memang senang. Alhamdulillah, hasilnya juga selalu untung. Bisa untuk biaya sekolah anak-anak”.
Saat ini, Samsul bersama kelompoknya membudidayakan lima varietas melon: Inthanon, Sweet Honey, Sweet Net, Lavender, dan Demulsen. Varietas itu dipilih sesuai permintaan pasar.
“Karena minat pasar tinggi dan harga jualnya bagus,” jelasnya.
Satu unit greenhouse yang dikelola kelompok mampu menampung 700 polibag. Setiap polibag diisi dua tanaman, sehingga total ada sekitar 1.400 tanaman per greenhouse. Meski ada risiko kegagalan sekitar 10–20 persen, menurut Samsul hal itu masih wajar dalam dunia pertanian.
BACA JUGA:Ganti Bohir! SPBU Shell Bakal Dikelola Citadel-Sefas Lewat Lisensi Merek 2026
BACA JUGA:Update! Cicilan KUR BRI Terbaru 1 Oktober 2025, Modal Usaha Mulai Rp200 Ribuan
Setiap pekan, suasana greenhouse menjadi lebih ramai. Anggota kelompok berkumpul, berdiskusi, dan saling bertukar pengalaman.
Ada yang mengeluhkan hama, ada pula yang berbagi teknik baru dalam perawatan. “Kalau ada masalah, kami diskusi bareng. Jadi semua saling bantu, tidak ada yang merasa sendiri,” kata Samsul.
Elan Maulana, sang ketua kelompok, selalu hadir membawa pembaruan ilmu dan teknologi pertanian. Kadang mereka belajar cara irigasi tetes yang lebih efisien, kadang tentang cara menjaga kelembapan greenhouse.
Semua dilakukan demi meningkatkan kualitas panen dan menjaga kepercayaan para donatur zakat.
“Saya ingin hasilnya semakin bagus, penjualannya lancar, dan bisa terus memberi manfaat. Bukan cuma untuk keluarga saya, tapi juga untuk orang-orang sekitar,” ucapnya lirih.
BACA JUGA:Mafia Tanah Terus Gentayangan! Pejabat Kades Diduga Jadi Makelar: Warga dan Perusahaan Merugi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
