Prabowo: Kesalahan Program Makan Bergizi Gratis Hanya 0,00017%, Sudah Jangkau 30 Juta Penerima Manfaat
Prabowo: Kesalahan Program Makan Bergizi Gratis Hanya 0,00017%, Sudah Jangkau 30 Juta Penerima Manfaat-Setpres-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan kesalahan atau kekurangan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia hanya 0,00017 persen saja.
"Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu, adalah 0,00017%. Ini tidak membuat kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar dan belum pernah dilakukan dalam sejarah dunia," kata Prabowo dalam penutupan Munas PKS, Selasa, 29 September 2025.
BACA JUGA:Siap Ulangi Sejarah, Indra Sjafri Kembali Latih Timnas untuk Sea Games 2025
BACA JUGA:Biaya Terus Meningkat, Danamon Tawarkan Solusi Perencanaan Keuangan Haji Sejak Muda
Dalam waktu 11 bulan sejak diluncurkan, Prabowo mengklaim, program MBG telah menjangkau sekitar 30 juta penerima manfaat, yang terdiri atas anak-anak hingga ibu hamil di seluruh Indonesia.
“Ada kekurangan? Ada. Tapi manfaatnya sangat-sangat besar. Banyak elit tidak menyadari bahwa masih ada rakyat kita yang makan nasi hanya dengan garam. Kini kita bisa memberi sesuatu yang mereka butuhkan,” ungkap Presiden.
Selain manfaat langsung bagi penerima, program ini juga memberi dampak besar terhadap perekonomian rakyat.
Kebutuhan bahan pangan untuk program ini berasal dari desa dan kecamatan, sehingga petani dan peternak memiliki pasar yang terjamin.
BACA JUGA:Film Rangga & Cinta Siap Tayang di Bioskop, Hadirkan Nostalgia Kisah Cinta Ikonik
“Dengan program makan bergizi ini menjadi strategis, menjadi sesuatu yang di luar ekspektasi kita. Ternyata dengan makan bergizi ini kita bisa menciptakan lapangan di awal tahun depan, Januari-Februari, 1,5 juta lapangan kerja baru.
Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat, bahwa tiap hari kita butuh telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, kita butuh ayam, kita butuh bahan-bahan dari kampung-kampung itu sendiri, dari kecamatan-kecamatan itu sendiri,” jelas Presiden.
Presiden menambahkan bahwa alokasi anggaran yang mendekati Rp335 triliun atau sekitar USD20 miliar akan digelontorkan tahun depan untuk mendukung program ini.
Dana tersebut akan langsung mengalir ke desa-desa, membalik arus yang sebelumnya terkonsentrasi di kota besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
