bannerdiswayaward

Gempar! Trump dan Netanyahu 'Paksa' Hamas Terima Blueprint '20 Poin Perdamaian Gaza', Arab Saudi Cs Dukung Penuh

Gempar! Trump dan Netanyahu 'Paksa' Hamas Terima Blueprint '20 Poin Perdamaian Gaza', Arab Saudi Cs Dukung Penuh

Otoritas Palestina di Tepi Barat, Jerusalem, secara mengejutkan menerima rencana 20 poin perdamain Gaza yang disusun oleh Donald Trump-X/@Netanyahu-

Netanyahu menegaskan mereka tidak ingin berjuang dan berkorban hanya agar Hamas tetap bertahan di Gaza dan mengancam Israel lagi.

Isi Rencana 20 Poin: Gencatan Senjata, Amnesti, Hingga Dewan Perdamaian Dipimpin Trump!

Rencana 20 poin yang dirilis Gedung Putih ini bertujuan mengakhiri perang di wilayah Palestina yang meletus setelah serangan 7 Oktober 2023. 

Poin-poin kuncinya mencakup:

Pertukaran Sandera: Gencatan senjata, pertukaran sandera Israel yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina, dan penarikan bertahap Israel dari Gaza. Trump menekankan pembebasan sandera harus terjadi segera, paling lambat 72 jam.

Perlucutan Senjata dan Amnesti: Hamas diminta meletakkan senjata dan melepaskan pemerintahan di Gaza. Anggota Hamas yang berkomitmen pada hidup berdampingan secara damai akan diberikan amnesti untuk tinggal di Gaza atau diberi jalan aman ke negara penerima.

Pemerintahan Transisi: Akan dibentuk Dewan Pemerintahan sementara yang dipimpin oleh badan pengawas internasional. Trump sendiri mengklaim akan memimpin badan pengawas baru ini—yang disebut "Board of Peace"—untuk menjamin kesuksesan upaya perdamaian.

Pembangunan Ekonomi: Rencana ini menjanjikan "rencana pembangunan ekonomi Trump untuk membangun kembali dan memberi energi pada Gaza," yang melibatkan panel ahli yang telah membantu membangun kota-kota modern yang makmur di Timur Tengah.

BACA JUGA:Presiden Kolombia Santai Meski Trump Cabut Visanya: Cara Washington Balas Dendam

BACA JUGA:PBB Kembali Sanksi Nuklir Iran, Resolusi China-Rusia tak Mempan, Snapback Diberlakukan

Kontroversi dan Pernyataan Pihak Penentang dan Pendukung

Meskipun Netanyahu dan Trump mengklaim sukses menyepakati blueprint ini, absennya Hamas dalam negosiasi menimbulkan keraguan besar.

Kelompok sekutu Hamas, Palestinian Islamic Jihad (PIJ), melalui ketuanya Ziad al-Nakhala, menganggap rencana ini sebagai "resep untuk meledakkan wilayah tersebut."

Di sisi lain, rencana ini disambut baik oleh Otoritas Palestina yang mendukung "upaya gigih" Trump. 

Lima Menteri Luar Negeri Arab dan Muslim (Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Mesir) juga menyambut pengumuman ini dalam pernyataan bersama.

BACA JUGA:Rusia Gempur Ukraina Lagi! Ratusan Drone dan Rudal Tembaki Kyiv Selama 12 Jam

BACA JUGA:Israel Evakuasi Kantor Kedutaan di Rabat, Lior Ben Dor: Kantor Kami Tetap Buka

Keterlibatan Tony Blair

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads