Anak Indonesia Butuh Gizi Ruhani, Bukan Jasmani Saja
Budi Rahman Hakim, Ph.D:Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi salah satu wacana paling ramai belakangan ini. Pemerintah menyiapkan anggaran raksasa untuk memastikan anak-anak sekolah dari Sabang sampai Merauke bisa makan layak.-dok disway-
“Jangan terjebak. Jasmani dan ruhani harus berjalan bersama,” katanya.
Itu sebabnya, ia menulis bukan hanya untuk kalangan akademik, tapi juga untuk masyarakat luas. Baginya, kebijakan publik tanpa ruhani ibarat bangunan tanpa fondasi. “Megah di awal, tapi mudah runtuh saat diterpa badai,” ujarnya.
Optimisme Anak Bangsa
Meski kritik sering ia lontarkan, Budi tetap optimistis. Indonesia, menurutnya, punya modal spiritual yang kuat: pesantren, tradisi sufistik, dan budaya gotong royong. Tinggal bagaimana pemerintah berani mengintegrasikannya dalam kebijakan.
“Kalau anak-anak kita sehat badannya dan bening jiwanya, masa depan bangsa ini cerah. MBG bisa jadi tonggak sejarah kalau dijalankan dengan ruh, bukan sekadar proyek,” katanya.
Ia menutup percakapan dengan sebuah keyakinan yang sederhana tapi dalam:
“Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Kalau dua-duanya seimbang, Indonesia tidak hanya besar secara fisik, tapi juga agung secara moral.”
by: Budi Rahman Hakim, Ph.D
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
