bannerdiswayaward

PNM Jadi Jembatan Produk Lokal ke Pasar Global

PNM Jadi Jembatan Produk Lokal ke Pasar Global

Sejak 2015, PNM konsisten menjalankan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), pembiayaan berbasis kelompok dengan metode tanggung renteng. -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat tonggak penting dalam dunia keuangan berkelanjutan. 

Pada Juni 2025, perusahaan jasa keuangan non bank ini berhasil menerbitkan Orange Bonds senilai Rp16 triliun sekaligus Orange Sukuk pertama di dunia.

BACA JUGA:Haikal Hassan Teken MoU: Susu Nestlé Siap Masuk Program MBG dengan Harga Khusus

BACA JUGA:Kadin Dukung MBG, Anindya Bakrie: Kolaborasi Publik-Swasta Jadi Kunci 

Langkah ini menempatkan Indonesia sejajar dengan pemain besar global, karena menjadi penerbit kedua di Asia dan kelima di dunia.

Seluruh penerbitan terserap hanya dalam delapan hari book building dengan tingkat kupon kompetitif 6,25% untuk tenor 1 tahun, 6,65% untuk 3 tahun, dan 6,85% untuk 5 tahun. 

Menariknya, banyak investor justru memilih tenor panjang yang menjadi indikasi kuat bahwa pasar percaya pada misi sosial PNM meski kondisi global tengah bergejolak.

BACA JUGA:Pertamina Tegaskan Etanol di BBM Bukan Hal Baru, Sudah Jadi Best Practice Global

BACA JUGA:Aibnya Dibongkar VR46, Tardozzi Respons Tegas Soal GP25 Bagnaia 'Copy Paste' GP24 Morbidelli

“Momentum ini saya istilahkan sebagai mempertemukan Wall Street dengan Backstreet. Dana global kini bisa langsung menyentuh perempuan miskin di pelosok desa,” ujar Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.

Kepercayaan investor tidak lahir tiba-tiba. Sejak 2015, PNM konsisten menjalankan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), pembiayaan berbasis kelompok dengan metode tanggung renteng. 

Hingga Agustus 2025, Mekaar telah menjangkau 13,3 juta perempuan prasejahtera di lebih dari 6.100 kecamatan di seluruh Indonesia.

Awalnya hanya berfokus pada usaha subsisten, kini setidaknya 1,8 juta nasabah berhasil “naik kelas” ke Pegadaian dan BRI untuk memperoleh pembiayaan lebih besar. 

Realisasi pembiayaan juga tumbuh pesat, dari Rp4,2 triliun (2017) menjadi Rp68,2 triliun (2024). Hingga Agustus 2025, penyaluran mencapai Rp43,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads