bannerdiswayaward

Waspada! Ini 5 Risiko Kerugian Investasi Emas Antam yang Sering Diabaikan Investor

Waspada! Ini 5 Risiko Kerugian Investasi Emas Antam yang Sering Diabaikan Investor

Waspada! Ini 5 Risiko Kerugian Investasi Emas Antam yang Sering Diabaikan Investor--ANTAM Logam Mulia

JAKARTA, DISWAY.ID - Bagi banyak masyarakat Indonesia, kata investasi sering langsung identik dengan emas batangan Antam.

Logam mulia saat ini memang dikenal sebagai aset aman atau safe haven, dan diyakini mampu melindungi nilai kekayaan dalam kondisi ekonomi yang masih tidak menentu.

Namun di balik kilaunya yang menggoda, emas Antam juga menyimpan risiko kerugian yang sering luput dari perhatian. Mengetahui sisi ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan agar Anda bisa melangkah dengan strategi yang lebih matang dan realistis.

Berikut lima faktor utama yang dapat menjadi sumber kerugian investasi emas Antam jika tidak dikelola dengan bijak.

BACA JUGA:Harga Emas Antam 'Meroket' Hari Ini, Lonjakan Tren Positif di Perdagangan Logam Mulia!

1. Selisih Harga Jual dan Beli (Spread) yang Lebar

Faktor paling terasa bagi investor pemula adalah spread antara harga beli dan harga jual emas Antam. Harga beli biasanya lebih tinggi daripada harga jual kembali.

Misalnya, Anda membeli emas seharga Rp1.000.000 per gram, lalu mencoba menjualnya di hari yang sama, harga buyback mungkin hanya sekitar Rp950.000 per gram. Artinya, Anda langsung merugi Rp50.000 per gram hanya dari selisih harga.

Agar investasi ini menguntungkan, harga emas harus naik cukup tinggi untuk menutup selisih tersebut. Jika harga stagnan atau hanya naik sedikit, posisi Anda tetap merugi.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Logam Mulia Melonjak Naik Hari Ini, Selasa 3 Juni 2025

2. Biaya Penyimpanan dan Keamanan Tambahan

Berbeda dengan saham atau reksa dana yang tersimpan secara digital, emas adalah aset fisik yang membutuhkan tempat penyimpanan aman.

Menyimpan di rumah berisiko pencurian, sementara menyewa safe deposit box (SDB) di bank tentu membutuhkan biaya tahunan. Walau terlihat kecil, biaya penyimpanan ini akan menggerus keuntungan secara perlahan dalam jangka panjang dan menjadi komponen penting dari potensi kerugian investasi emas Antam.

3. Risiko Fisik dan Potensi Emas Palsu

Emas batangan bisa saja tergores, penyok, atau rusak secara fisik. Walaupun kadar kemurniannya tidak berubah, kondisi fisik yang kurang baik bisa menurunkan nilai jual, terutama jika Anda menjual di pasar sekunder.

Selain itu, risiko membeli emas palsu tetap ada, khususnya jika tidak melalui kanal resmi seperti butik Antam atau mitra bersertifikat. Kasus semacam ini jarang, tetapi kerugiannya bisa sangat besar—bahkan total—dan menjadi bentuk kerugian paling fatal dalam investasi emas.

4. Likuiditas yang Tidak Instan

Banyak orang menganggap emas mudah dicairkan, padahal prosesnya tidak secepat menjual saham. Untuk menjual kembali emas Antam, Anda harus datang langsung ke toko atau kantor Antam, membawa sertifikat, dan menunggu proses verifikasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads