Permata Bank Gelar Wealth Wisdom 2025, Dorong Generasi Muda Tangguh di Era Disrupsi
Permata Bank Gelar Wealth Wisdom 2025, Dorong Generasi Muda Tangguh di Era Disrupsi---Dok. Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pesatnya perkembangan teknologi, Permata Bank kembali menyelenggarakan Wealth Wisdom 2025, sebuah agenda tahunan yang kini memasuki tahun ke-11.
Mengusung tema “Resilient Wealth, Confident Future”, acara ini menjadi wadah bagi nasabah untuk memperluas wawasan finansial sekaligus mengasah kemampuan pengembangan diri.
Salah satu sesi unggulan tahun ini adalah Next Gen Class bertajuk “Think Big, Grow Strong: Next Gen’s Road to Thrive in Business”.
Sesi tersebut menghadirkan dua narasumber ternama: Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Pendiri Rumah Perubahan dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, serta Raymond Chin, Direktur Genesis Holdings sekaligus konten kreator.
BACA JUGA:Film Dokumenter Konservasi Bukit Tigapuluh, Persembahan Permata Bank Rayakan Hari Gajah Sedunia
Membangun Bisnis Butuh Lebih dari Sekadar Ide Besar
Dalam pemaparannya, Prof. Rhenald Kasali menekankan bahwa di era kecerdasan buatan seperti saat ini, manusia tidak perlu takut terhadap teknologi.
“AI hanyalah alat bantu. Jika kita memahami karakternya dan tahu bagaimana memanfaatkannya dengan benar, AI justru bisa memperkuat kemampuan kita sendiri,” ujar Rhenald.
Ia menambahkan bahwa di tengah perubahan global, terjadi pergeseran besar pada nilai, perilaku, dan cara manusia berkomunikasi, terutama melalui media sosial. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk kembali pada esensi berpikir kritis dan bernarasi dengan baik.
Menurutnya, kunci utama untuk think big bukan hanya keberanian menciptakan inovasi, tetapi juga kemampuan beradaptasi di tengah ketidakpastian serta kesiapan menghadapi risiko di era resilience.
BACA JUGA:Travel Hemat! Japan Airlines dan Permata Bank Hadirkan Promo Besar 2025
Rhenald menilai, bisnis yang berkelanjutan di masa kini umumnya berfokus pada gaya hidup, sektor kesehatan, dan bioteknologi.
Namun, terlepas dari jenis usahanya, hal terpenting bagi generasi muda adalah membangun konsep bisnis yang solid.
“Kita harus memiliki learning mindset, melakukan evaluasi berkelanjutan, dan memahami konsep dari hulu ke hilir,” tegasnya.
Generasi Baru dan Tantangan Dunia VUCA
Sementara itu, Raymond Chin mengajak generasi muda memahami tantangan dunia modern yang disebut VUCA — Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
