Pesan Haru Maarten Paes dan Jay Idzes Jelang Timnas Lawan Irak: 'Berjuang Demi 280 Juta Rakyat Indonesia'

“Di pertandingan ini, tidak ada ego. Kami semua berjuang untuk tujuan yang sama. Ini bukan soal siapa pencetak gol atau pemain terbaik. Ini soal Garuda. Soal 280 juta orang yang mendukung kami,” timpal Jay tegas.

Dengan waktu persiapan yang singkat, fokus mereka kini sepenuhnya tertuju pada laga hidup-mati melawan Irak.

Semangat tidak hanya datang dari dalam Timnas Indonesia, tapi juga dari ribuan suporter Garuda yang hadir langsung di stadion dan jutaan lainnya yang menonton dari rumah.

BACA JUGA:FAM Hampir Ulangi Skandal Naturalisasi, Jordan Mintah Gagal Debut di Timnas Malaysia Gegara Belum Disetujui FIFA

BACA JUGA:Soal Pemilihan Kapten Timnas U-23, Indra Sjafri: Prosesnya Pakai Polling hingga Tes DNA Talenta

“Semangat juang kami tidak mudah dipatahkan,” kata Paes.

Jay Idzes: Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Belum Habis

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menegaskan bahwa peluang Skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka.

Namun dengan satu syarat mutlak, menang atas Irak di laga terakhir babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pertandingan krusial ini akan berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Minggu dini hari, 12 Oktober 2025.

BACA JUGA:Indra Sjafri Ungkap Kondisi Terbaru Pemain Timnas U-23: Struick Cedera, Tim Geypens Masih Nego untuk Gabung

BACA JUGA:Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs India U-23 Malam Ini di Laga Uji Coba

Setelah menelan kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi pada laga sebelumnya, Timnas Indonesia tak punya pilihan selain meraih kemenangan atas Irak jika ingin menjaga harapan menuju Piala Dunia.

"Tentu saja, ini adalah hari yang sangat penting. Ini bukan pertandingan biasa, saya juga merasa laga melawan Arab Saudi kemarin bukan pertandingan biasa," ujar Idzes dalam podcast The Haye Way.

Bek klub Serie A Sassuolo itu menilai pertandingan melawan Irak sebagai partai final kedua yang harus dimenangkan.

"Dua pertandingan ini adalah seperti dua final. Dua laga penting yang terpisah, tapi sama-sama menentukan."

Sumber: