Bukan Sekadar Magang Fotokopi

Bukan Sekadar Magang Fotokopi

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut perencanaan program Magang Nasional sudah mantap. Latar belakang dan tujuan sudah dipaparkan.-Dok. Disway-

Mereka tidak lagi disuruh menghafal teori di kelas. Atau bahkan membuat suatu project untuk pemenuhan kebutuhan nilai. Tapi, para mahasiswa ini disuruh nyemplung langsung ke dunia nyata. Digodok. Ditempa. Untuk mencukupi skill dan pengalamannya pada dunia kerja.

======

ADA yang bilang, ijazah kini hanya tiket masuk. Bukan jaminan duduk. Mungkin itu sebabnya, pemerintah kini menaruh harapan besar pada Program Magang Nasional.

Sebuah skema baru yang digadang-gadang bisa menjembatani dunia kampus dengan dunia kerja.

Katanya, program itu akan mempertemukan jutaan mahasiswa dengan ribuan perusahaan yang benar-benar butuh tenaga muda.

Bukan sekadar magang fotokopi, tapi magang berisi. 

Program itu menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, produktif, dan siap bersaing di era modern.

Negara, kali ini lewat Kementerian Ketenagakerjaan--tampaknya mulai lihai memainkan peran sebagai jembatan.

Antara dunia kampus dan dunia kerja. Antara ijazah dan gaji pertama.

Bukan lewat teori. Tapi lewat praktik. Magang. Polanya begitu: lintas kementerian saling merangkul. Begitu pun perusahaan-perusahaan swasta. Nama-nama besar siap terima.

Lalu, mengarahkan para lulusan untuk masuk ke sektor yang sesuai dengan jurusan atau keahlian mereka. Tidak asal comot. Tidak asal taruh.

Dan ada semacam 'hadiah kecil' dari negara: enam bulan insentif. Nilainya setara UMR setempat. Ditransfer langsung ke peserta. Selama mereka magang di tempat yang sudah setuju menjadi mitra.

Satu hal yang cukup cerdas dari sistem ini: penempatan dilakukan di daerah asal peserta. Artinya, tidak perlu mikir uang kos. Tidak perlu hitung ongkos transport harian. Fokus mereka satu: belajar kerja. Bukan kerja-kerja belajar.

BUMN dan Perusahaan yang Terlibat Magang Nasional

Perlu dicatat. Program ini menyasar lulusan Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads