Pertamina, Swasta dan Base Fuel
Ilustrasi kondisi SPBU BBM swasta di tengah kelangkaan pasokan.-disway-
Ini bukan sekadar urusan pipa dan tangki. Ini adalah cerita tentang cengkeraman raksasa dan napas megap-megap para 'DODO'. Ketika keran impor tiba-tiba dialihkan, pasar BBM mendadak terasa dingin. Swasta kini diuji. Antara bertahan dengan snack di minimarket atau angkat kaki dari bumi pertiwi. Kini dikuasai satu pemain.
------------------------
BISIK-BISIK di lingkaran pengusaha hilir migas mendadak riuh. Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta, mulai dari Shell, BP AKR, hingga Vivo, bukan lagi desas-desus.
Pemandangan dispenser berantai besi, seperti yang terlihat di beberapa SPBU Vivo (pasca kebijakan E10 dan isu pasokan), adalah monumen bisu dari kebijakan yang seolah mendadak kejam.
Di balik semua itu, ada skema baru yang sedang dirancang. Impor satu pintu!
Data menunjukkan, ketergantungan impor bensin di tanah air mencapai 77% dari total impor produk minyak.
Ketika keran impor yang sebelumnya dikelola swasta mendadak 'diperketat', atau bahkan diarahkan lewat satu pintu, siapa yang sesungguhnya menang dan siapa yang gigit jari? Permainan ini sungguh 'sophisticated'.
Swasta Terjepit, Konsumen Dipaksa Membeli
Dampak kebijakan 'satu pintu' atau bahkan sekadar ketidakpastian kuota impor telah menyentuh jantung operasional SPBU swasta atau Dealer Owned Dealer Operated (DODO), yang sepenuhnya milik swasta.
Kisah pilu para pegawai SPBU Shell, yang kini harus 'banting setir' menjadi penjual kopi dan snack di minimarket Shell Select, adalah potret riil.
Lucky, salah satu karyawan Shell di Depok, yang ditemui Disway, mengakui pemotongan gaji dan hilangnya bonus menjadi realitas pahit.
"Untuk gaji, pasti ya sangat berpengaruh. Beda banget perbandingannya sama pas sebelum langka (BBM)," ucap Lucky ketika ditemui oleh Disway, pada Selasa 14 Oktober 2025.
Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, terang-terangan menyebut konsumen dipaksa membeli produk Pertamina.
“Artinya ini ada yang salah dengan tata kelola migas kita yang sangat terdominasi oleh satu pemain yaitu Pertamina. Bisnis hulu hingga hilir minyak dikuasai oleh Pertamina, sedangkan di hilir pemainnya sudah banyak,” ujar Nailul ketika dihubungi oleh Disway, pada Rabu 15 Oktober 2025.
"Akibatnya ketika pasokan SPBU swasta kosong, yang dirugikan adalah pembeli yang semakin sedikit pilihannya," tambahnya.
Etalase Baru: Swasta Beli 'Base Fuel' Pertamina
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: