Sudah Dilindungi KBRI, WNI Korban Online Scam di Kamboja Masih Diteror Sindikat
Meski kini telah dilindungi KBRI, Firman mengaku masih khawatir akan keselamatan anaknya karena terus mendapat teror dan mengalami kesulitan finansial selama berada di Kamboja.-Tangkapan layar-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Warga negara Indonesia (WNI) asal Bogor, Jawa Barat, yang menjadi korban eksploitasi kerja paksa oleh sindikat penipuan daring di Kamboja, masih menerima ancaman meski kini telah berada di bawah perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh.
Korban berusia 26 tahun itu yang identitasnya disembunyikan demi keamanan dilaporkan terus diteror oleh sindikat melalui pesan singkat sejak berhasil melarikan diri dari lokasi eksploitasi.
BACA JUGA:KISCC 2025: Kalodata Bantu Kesuksesan Kreator dan Pedagang di TikTok Shop
"Sementara hanya lewat WA. Tapi kalau lihat orang yang tak dikenal dia trauma, jadi sangat waspada," kata Firman, ayah korban, Sabtu 25 Oktober 2025.
Firman memperlihatkan tangkapan layar pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang dikirim kepada anaknya.
Isi pesannya bernada ancaman, antara lain, 'Bajin*an, sampai Indo nggak bakal hidup tenang lu set*n,' dan 'Lu di mana? Lu mau balik atau gua kejar sampai Indo? Balik nggak lu ke mess?'.
BACA JUGA:Alex Marquez Kunci Runner Up Klasemen MotoGP 2025, Dua Bersaudara Catat Sejarah 77 Tahun Terakhir!
BACA JUGA:35 Ide Tema Hari Sumpah Pemuda 2025 Cocok untuk Lomba, Upacara, dan Kegiatan Sekolah
Pesan-pesan tersebut diterima setelah korban berhasil kabur dari lokasi penyekapan.
Ia melarikan diri ketika mendapat kesempatan keluar untuk memesan makanan daring.
"Dia disandera dan dijadikan pekerja paksa untuk penipuan online. Sampai akhirnya punya rencana kabur. Selasa (21/10/2025) malam dia disuruh pesan makan, dan subuhnya kabur. Baru sekitar pukul 19.00 waktu setempat bisa naik Grab ke arah KBRI," ucapnya.
Setelah menempuh perjalanan panjang, korban akhirnya tiba dengan selamat di KBRI Phnom Penh.
Namun, hingga kini proses pemulangannya ke Indonesia belum juga dilakukan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: