Mengenal Co-Parenting yang Diterapkan Raisa dan Hamish Daud Pasca Gugat Cerai, Baik untuk Anak?

BACA JUGA:Raisa dan Hamish Daud Buka Suara Soal Kabar Perceraian: Keputusan Ini Kami Ambil Bersama

3. Prioritas Anak: Seluruh keputusan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kegiatan Anak, harus diprioritaskan di atas ego dan perselisihan orang tua.

Dampak Positif pada Psikis Anak

Komitmen Raisa dan Hamish untuk menjadi co-parents yang kompak sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif perceraian pada psikis anak, Zalina.

Psikolog Iswan Saputro menjelaskan, ketika co-parenting diterapkan dengan baik, manfaat yang dirasakan anak sangat signifikan:

1. Rasa Aman dan Stabil: Anak akan merasa aman karena ia tahu bahwa meskipun ayah dan ibunya tidak lagi bersama, mereka masih ada dan hadir sepenuhnya untuknya.

2. Role Model Pemecahan Masalah: Anak belajar bahwa konflik dapat diselesaikan secara damai dan dewasa. Mereka melihat ayah dan ibu tetap bisa bekerja sama meskipun ada perbedaan, yang akan menjadi role model penting bagi perkembangan sosialnya.

3. Mencegah Masalah Emosional: Pola asuh yang kooperatif dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, atau bahkan risiko depresi pada anak akibat perpisahan orang tua.

"Sikap Raisa dan Hamish yang meminta publik untuk menjaga ruang pribadi demi keamanan anak adalah langkah yang sangat bijaksana. Dalam co-parenting, anak tidak boleh menjadi kurir pesan, objek konflik, atau bahkan mediator. Anak harus dijauhkan dari pusaran masalah orang tuanya," tutup Iswan.

Dengan komitmen bersama ini, pasangan tersebut menunjukkan bahwa meskipun cinta sebagai suami-istri telah usai, tanggung jawab sebagai orang tua akan terus berlanjut.

Sumber: