Tangani Mikroplastik dalam Air Hujan, Pemprov DKI Perkuat Pengendalian Lingkungan

Tangani Mikroplastik dalam Air Hujan, Pemprov DKI Perkuat Pengendalian Lingkungan

Peneliti BRIN menjelaskan, mikroplastik merupakan partikel berukuran sangat kecil yang mudah terbawa angin melalui debu jalanan, asap pembakaran, maupun aktivitas industri-disway.id/Cahyono-

"Hasil pemantauan itu pun dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengendalian lingkungan yang berbasis bukti ilmiah," katanya.

BACA JUGA:Begini Kondisi Terkini Penumpang Kereta Purwojaya yang Anjlok di Bekasi, Total Ada 227 Orang

BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini 25 Oktober 2025, Yuk Perpanjang!

Peneliti BRIN, Prof Reza Cordova mengungkapkan, air hujan di Jakarta terdeteksi mengandung mikroplastik dengan konsentrasi rata-rata 3 hingga 40 partikel per meter persegi per hari.

Bahkan, udara dari 18 kota di Indonesia mengandung mikroplastik.

“Air hujan yang kita anggap bersih, ternyata membawa partikel plastik mikroskopis dari udara. Prosesnya sangat cepat, kurang dari satu detik partikel bisa larut dalam air hujan,” kata Reza.

Sumber mikroplastik berasal dari bahan pakaian seperti polyester, nylon, atau polimer sintetis.

Ada pula dari transportasi, pengelolaan sampah, dan pembakaran sampah di wilayah Jabodetabek.

BACA JUGA:Siswanya Rajin Pilah Sampah, Sekolah di Jakarta Ini Pemenang Bank Sampah #BijakPlastikSejakDini

BACA JUGA:Temui Pramono, Mensos Bahas Konsolidasi Data hingga Program Puskesos di Jakarta

“Pembakaran sampah terbuka melepaskan mikroplastik dan zat berbahaya seperti dioksin ke udara, yang kemudian dapat terhirup manusia,” ucap Reza dalam Media Briefing di Balai Kota, Jumat 24 Oktober 2025.

Sementara Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG, Dwi Atmoko menambahkan, mikroplastik termasuk dalam kategori aerosol yang merupakan partikel padat maupun cair yang tersuspensi di udara.

Partikel itu mudah berpindah saat terbawa angin dan perubahan cuaca yang kemudian jatuh ke permukaan melalui deposisi kering maupun terbawa air hujan melalui deposisi basah.

"Sebelum turun ke permukaan bumi, mikroplastik dapat berpindah melalui udara, dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Mikroplastik dalam air hujan di Jakarta, tidak selalu berasal dari Jakarta. Demikian pula sebaliknya, mikroplastik di Jakarta berpotensi pindah ke wilayah lainnya," kata Dwi.

Pengaruh pada Kesehatan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads