Tragedi di Langit Kenya: Pesawat Mombasa Air Safari Jatuh, 11 Penumpang Tewas
Bangkai pesawat Mombasa Air Safari yang jatuh di Kenya.-ist-
NAIROBI, DISWAY.ID– Tragedi mengerikan menimpa dunia pariwisata Kenya ketika pesawat kecil Mombasa Air Safari jatuh di wilayah Kwale, tepat saat menuju Taman Nasional Maasai Mara, Kenya.
Sebanyak 11 penumpang dan kru tewas dalam kecelakaan yang terjadi Selasa pagi (28/10/2025) sekitar pukul 05.30 waktu setempat itu.
Korban mayoritas wisatawan asing dari Hungaria dan Jerman, termasuk dua anak-anak, menambah duka cita bagi keluarga yang sedang menanti liburan impian mereka.
BACA JUGA:Skandal Besar Sepak Bola Turki Hebohkan Dunia, 152 Wasit Terlibat Judi dan Taruhan
Menurut pernyataan resmi dari Mombasa Air Safari, pesawat jenis Cessna Caravan itu membawa delapan warga Hungaria, dua warga Jerman, dan satu pilot Kenya.
"Sayang sekali, tidak ada yang selamat," tulis Chairman perusahaan John Cleave dalam keterangan resmi, seperti dikutip CNN.
Pesawat take off dari Bandara Diani/Ukunda pukul 08.30 waktu setempat, tapi hilang kontak hanya 10 menit kemudian.
Tim penyelamat menemukan puing-puing di daerah berbukit dan berhutan sekitar 40 kilometer dari landasan pacu, di tengah hujan deras yang membatasi visibilitas.
Otoritas Penerbangan Sipil Kenya (KCAA) awalnya melaporkan 12 orang di dalam pesawat, tapi revisi akhir mengonfirmasi 11 jiwa.
Kwale County Commissioner Stephen Orinde menyatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk tentukan penyebab pasti, meski cuaca buruk seperti hujan lebat dan kabut disebut sebagai faktor potensial.
BACA JUGA:Keracunan Massal di Inhu, Pemda Tetapkan Status KLB: Tanggung Penuh Biaya Korban
"Kami bekerja sama dengan otoritas untuk dukung keluarga korban," tambah Cleave, yang menjanjikan transparansi penuh.
Menteri Luar Negeri Hungaria Péter Szijjártó menyatakan duka cita mendalam melalui media sosial, mengonfirmasi bahwa korban Hungaria terdiri dari dua keluarga dan seorang kenalan, termasuk dua anak-anak.
"Konsul Hungaria sedang menuju lokasi untuk bantu identifikasi dan repatriasi," tulisnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
