ISACA dan Grab-Ovo Kolaborasi Gelar GRACS IPSS 2025, Perkuat Tata Kelola AI

ISACA dan Grab-Ovo Kolaborasi Gelar GRACS IPSS 2025, Perkuat Tata Kelola AI

ISACA Indonesia Chapter berkolaborasi bersama Grab Indonesia dan OVO menggelar Governance, Risk, Assurance, and Cybersecurity Summit & Indonesia Privacy and Sec--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - ISACA Indonesia Chapter berkolaborasi bersama Grab Indonesia dan OVO menggelar Governance, Risk, Assurance, and Cybersecurity Summit & Indonesia Privacy and Security Summit (GRACS IPSS) 2025.

GRACS IPSS 2025 dengan tema "Trust by Design: Privacy, Security, and AI Governance for the Future" menjadi wadah strategis bagi regulator, pelaku industri, akademisi, dan profesional untuk memperkuat tata kelola keamanan siber dan membangun kepercayaan digital di era kecerdasan buatan.

Eventnya digelar secara hybrid di Hotel AYANA Midplaza Jakarta yang dihadiri lebih dari 400 peserta.

BACA JUGA:Mempercepat Transformasi Digital: Telkom AI Connect Satukan Perguruan Tinggi dan Industri

GRACS IPSS 2025 menampilkan 20 pembiacara dari berbagai institusi, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Bank Indonesia, Grab, OVO, SGS, serta perwakilan akademisi dan praktisi keamanan siber nasional.

Melalui GRACS IPSS 2025, ISACA bersama Grab dan OVO berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk membangun ketahanan siber nasional serta memperluas pemahaman publik akan pentingnya digital trust di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Governance, Audit & Ethic Committee of ISACA Indonesia Chapter, Dr. Isnaeni Achdiat menekankan pentingnya membangun kepercayaan digital, termasuk penggunaan AI yang bertanggung jawab.

“Kita harus memastikan bahwa AI tidak hanya membantu kita memanfaatkan berbagai peluang, tetapi juga tetap berada dalam koridor yang bertanggung jawab. Kami mendorong penerapan AI yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, sebuah pendekatan yang menuntut etika dan tanggung jawab dari para pengembang serta pemangku kepentingan," kata Isnaeni Achdiat dalam keterangan resmi pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Ia menyebut penggunaan AI memiliki potensi mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen apabila penerapannya digunakan dengan tepat dan beretika.

BACA JUGA:Pavilion Taiwan Debut di INTI 2025, Himax Hadirkan Pendeteksi Gempa Berbasis AI

Dalam sesi "Cybersecurity Under Pressure: Managing Crises with Confidence", CISO Maybank Indonesia, Rusdi Rachim menekankan perlunya ketahanan siber yang adaptif terhadap ancaman baru yang semakin kompleks.

"Kunci untuk Managing Crisis adalah Preparation dengan playbook yang teruji, Crisis Command yang terstruktur, Communication yang transparan kepada regulator dan pelanggan, serta Post-Incident Learning," tuturnya.

Sementara itu, Deputy Head of Bank Indonesia Representative Office for Jakarta Province, Yosamartha dalam sesi “Digital Trust Matters: The New Currency of the Digital  Economy" mengatakan pihaknya berperan sebagai mercusuar untuk menjaga stabilitas ekosistem sistem pembayaran dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang didukung oleh Digital Trust sebagai fondasi.

Principal Cyber Security, Grab Indonesia, Richi Aktorian menambahkan untuk membangun keamanan digital bukan hanya soal sistem, tetapi soal ekosistem.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads