Thrifting Ilegal Bikin UMKM Rontok, Menkeu Purbaya Sapu Bersih Mafia Baju Bekas!
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersih-bersih mafia baju bekas.--TikTok Menkeu Purbaya
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersih-bersih mafia baju bekas.
Hal itu ia katakan saat ispeksi mendadak (sidak) di Tempat Penimbunan Pabean Cikarang, Jawa Barat, pada Sabtu 1 November 2025.
Dengan mengunakan rompi hitam bertuliskan "Menkeu" dan kemeja batik, Menkeu Purbaya sendiri telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah besar karung berisi pakaian bekas impor, serta rokok ilegal.
Menurut penuturannya, pakaian yang ditemukan bukan hanya pakaian bekas saja, namun juga pakaian baru koleksi lama dari luar negeri.
BACA JUGA:Skema Angsuran KUR BCA 2025 Pinjaman Rp400 Juta untuk UMKM, Modal Usaha Cepat Cair
"Dari hasil penindakan kali ini bukan cuma pakaian bekas, tapi juga pakaian “last season”, pakaian baru namun koleksi lama dari luar negeri," ujar Menkeu Purbaya dalam video yang diunggah di akun media sosial resmi TikTok nya, @purbayayudhis.
Dalam kesempatan itersebut, Menkeu Purbaya pun juga turut memberikan apresiasi kepada para pegawai yang berhasil melakukan penindakan atas dua komoditas tersebut.
Menurutnya, pakaian bekas illegal tersebut sendiri juga sudah merugikan para pedagang lokal, terutama dari mereka yang berasal dari pengusaha mikro kecil dan menengah.
"Jangan ada lagi Impor pakaian Ilegal, apalagi pakaian bekas illegal yang merugikan UMKM dan Industri Tekstil nasional," tegas Menkeu Purbaya.
BACA JUGA:Bangun Ekosistem UMKM Lewat Pelatihan dan Pendampingan, PalmCo Dongkrak Ekonomi Daerah
Kemenperin Ungkap Ada Banjir Produk Impor Tekstil
Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerin Perindustrian (Kemenperin) Alexandra Arri Cahyani mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, telah terjadi peningkatan volume impor produk tekstil.
Dalam hal ini, dirinya juga menambahkan bahwa peningkatan paling tinggi juga terjadi pada impor produk tekstil hilir yang melebih kebutuhan pasar domestik sehingga kondisi ini dapat dikatakan sebagai banjir impor.
“Fenomena banjir impor yang terjadi belakangan ini lebih banyak dialami pada produk hilir industri TPT, terutama pada industri garmen,” jelas Alexandra.
BACA JUGA:FIFGROUP Kucurkan Rp13 Miliar untuk 3.600 UMKM, Tanpa Bunga Sama Sekali!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: