Saat Prabowo Tanggung Utang Whoosh: Jangan Panik, Bangsa Kita Kuat!

"Kami sangat mendukung permintaan data dari KPK. Yang jelas, KAI sangat patuh dan taat hukum,” ujarnya di Jakarta.

Langkah ini menjadi penting di tengah sorotan publik soal dugaan markup biaya dan bunga pinjaman yang melonjak dari 2% menjadi 3,4% ketika proyek berpindah dari tawaran Jepang ke Tiongkok.

BACA JUGA:Riuh Soal Utang Masih Menggunung, KCIC Klaim 12,2 Juta Orang Sudah Naik Whoosh!

Whoosh Terus Melaju: 12,2 Juta Penumpang dalam Dua Tahun

Terlepas dari riuhnya isu utang dan penyelidikan, Whoosh mencatatkan capaian impresif.

Sejak beroperasi komersial pada Oktober 2023, kereta cepat ini sudah melayani 12,2 juta penumpang, dengan 5,1 juta di antaranya pada 2025.

General Manager KCIC, Eva Chairunisa, menyebut kenaikan ini sebagai bukti meningkatnya kepercayaan publik.

“Masyarakat semakin percaya bahwa Whoosh adalah moda transportasi cepat, aman, dan andal,” ujarnya.

Penumpang kereta cepat Whoosh di stasiun.-Ayu Novita-

Kenaikan ini ditopang oleh penambahan jadwal menjadi 62 perjalanan per hari dan pembukaan Stasiun Karawang yang memperluas konektivitas dengan moda lain seperti LRT dan komuter.

BACA JUGA:Terus Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, KPK Belum Ungkap Pihak-Pihak yang Diminta Keterangannya

Antara Optimisme dan Realisme

Beban bunga utang yang mencapai hampir Rp2 triliun per tahun memang menjadi pekerjaan rumah besar.

Namun, dengan pendekatan baru yang lebih transparan, pengawasan ketat terhadap PSO, dan peran Danantara sebagai pengelola investasi nasional, proyek ini berpotensi berubah dari “beban” menjadi katalis modernisasi transportasi nasional.

“Uang rakyat enggak boleh dicuri. Akan kita kembalikan untuk pelayanan rakyat,” tutup Prabowo.

Sumber: