bannerdiswayaward

Nitrit Ditemukan sebagai Penyebab Insiden Keamanan Pangan Massal di Lembang

Nitrit Ditemukan sebagai Penyebab Insiden Keamanan Pangan Massal di Lembang

Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat-Dok. BGN-

Jeda waktu ini dinilai cukup untuk memicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar.

Menariknya, tidak ada korban yang mengalami diare, yang berarti bakteri bukan penyebab utama.

“Ini memperkuat dugaan bahwa faktor kimia, yakni nitrit, menjadi penyebab utama,” jelas Arie.

BACA JUGA:Resmi Dibuka, Simak Syarat dan Cara Pendaftaran Mitra Dapur MBG

Gejala yang muncul pada malam hari juga sejalan dengan proses kimiawi di dalam tubuh.

Nitrit yang awalnya berubah menjadi Nitric Oxide (NO) bisa memberikan efek positif seperti menurunkan tekanan darah dan melindungi saluran pencernaan.

Namun, dalam kadar berlebih, nitrit mengganggu kemampuan darah membawa oksigen ke seluruh tubuh, menyebabkan korban merasa lemas dan kekurangan oksigen.

BACA JUGA:Gus Ipul Usul Program MBG Juga untuk Lansia dan Disabilitas Mulai 2026

“Efek yang muncul tertunda inilah yang menjelaskan mengapa sebagian besar korban baru merasakan gejala di malam hari,” ujar Arie yang juga merupakan ahli farmakologi klinis.

Secara alamiah, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.

Namun, kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet.

“Dalam kasus Bandung Barat ini, kami menduga kadar nitrit tinggi berasal dari pupuk tanaman yang digunakan pada sayuran. Kadar tersebut kemungkinan melebihi batas aman yang dapat ditoleransi tubuh,” pungkas Arie.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads