bannerdiswayaward

Puslabfor Polri: Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta Berjenis Low Explosive

Puslabfor Polri: Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta Berjenis Low Explosive

Puslabfor Polri membeberkan jenis bahan peledak yang digunakan NF saat meledakan SMAN 72 Jakarta berkekuatan rendah atau low explosive-Disway.id/Rafi Adhi-

JAKARTA, DISWAY.ID - Bahan-bahan peledak yang ditemukan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri diungkap.

Kabid Balmetfor Puslabfor Polri, Kombes Ari Kurniawan Jati mengatakan bahan-bahan peledak itu menimbulkan ledekan kapasitas rendah. 

BACA JUGA:Modus Tanah Negara Dijual, KPK Selidiki Akal-Akalan di Proyek Whoosh

BACA JUGA:Kemenhaj RI dan Kemenhaj Arab Saudi Tandatangani MOU untuk Penyelenggaraan Haji 1447 H/2026 M

Kesimpulan itu diperoleh setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh di tiga lokasi yang saling berkaitan.

"Setelah TKP steril, tim kami dari Puslabfor melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan di TKP 1, 2, maupun di rumah anak ABH, kami menemukan adanya residu bahan peledak dengan kekuatan rendah," katanya kepada awak media, Selasa 11 November 2025.

Dijelaskannya, di TKP 1 ditemukan residu bahan peledak yang sudah meledak, sementara di TKP 2 ditemukan bahan peledak yang belum sempat meledak namun memiliki karakteristik serupa. 

BACA JUGA:Rapat Serius Jadi Cair, Ariel Noah Hibur Anggota DPR dengan Lagu Separuh Aku

BACA JUGA:TERKUAK! Ini Jenis Bom yang Digunakan NF untuk Ledakan SMAN 72 Jakarta

Hasil pemeriksaan kemudian menunjukkan adanya kecocokan bahan peledak yang ditemukan di dua lokasi tersebut dengan bahan yang ditemukan di rumah anak ABH, terduga pelaku.

"Baik bahan di masjid (TKP 1), di samping bank sampah (TKP 2), maupun di rumah ABH, semuanya memiliki kesesuaian dari jenis dan karakteristik bahan. Artinya, ketiganya berasal dari sumber bahan peledak yang sama," jelasnya.

Sementara, bom yang diduga dirakit Anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) berinisial NF (17) diledakan pakai remot.

Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan NF meledakkan bomnya ada yang menggunakan remot.

"Beberapa iya (Dikendalikan atau dipicu remot, red), tapi terkait dengan tehnis yang itu berkenan konfirmasi ke Gegana atau ke Bid Humas Polda Metro Jaya," katanya kepada awak media.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads