Mencari Kandidat Ketua Umum PBNU Selanjutnya

Mencari Kandidat Ketua Umum PBNU Selanjutnya

Kantor PBNU di Jakarta.-Dok.-

SETELAH melewati masa-masa sulit beberapa tahun terakhir, warga Nahdliyin terus mempertahankan asa dan menunggu dengan sabar Muktamar NU ke-35 tahun depan. Para kiai dan santri sudah mulai menyeleksi dan istikharah kader-kader yang layak menjadi kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. 

Nama-nama seperti Prof. Dr. Kiai Nasaruddin Umar, Doktor (HC) Kiai Zulfa Mustofa, dan Gus Nusron Wahid mulai dipertimbangkan. Warga NU masa depan butuh pemimpin yang tidak sekadar intelektual melainkan juga memiliki pengalaman panjang politik. 

Nasaruddin Umar adalah Menteri Agama RI, mulai menjabat sejak 2024. Sebelumnya ia pernah menjadi Wakil Menteri Agama periode 2011-2014. Kekuatannya adalah modal sosial, berupa jaringan yang kuat hingga ke daerah. 

Jejaring kekuasan Menteri Agama sekarang di daerah hingga ke Kantor Wilayah (Kanwil) . Setidaknya ada 160 struktural PW dan PCNU Se-Indonesia yang saat ini dipimpin pejabat Kemenag,  belum lagi  memungkinkan komunikasi dengan Pengurus Wilayah (PWNU) dan Pengurus Cabang (PCNU)  melalui jejaring Kanwil dan Kakandepag di kemudian hari.  Berita Dukungan Presiden Prabowo  kepada Nasaruddin Umar juga sudah beredar di kalangan elit.

BACA JUGA:Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia

BACA JUGA:Bolehkah Non-Muhrim Bersalaman? Sebuah Tinjauan Hukum Diperbolehkan dengan Catatan

Potensi besar jaringan struktural yang dimiliki Nasaruddin Umar ini tidak mudah ditemukan pada sosok kandidat yang lain. Namun, sosok Kiai Nasaruddin Umar bukan politisi murni melainkan intelektual yang didukung politisi. Apabila warga Nahdliyin membutuhkan sosok pemimpin yang politisi murni, di sana ada Gus Nusron Wahid. Ia memikiki jejaring di PCNU dan PWNU yang kuat, disertai kader-kader GP Ansor. 

Jika Nasaruddin Umar memiliki jaringan struktural di pemerintahan maka Nusron Wahid didukung jaringan kultural warga Nahdliyin. Kekuatan kultural semacam ini merupakan keunggulan Nusron Wahid, sehingga bukan lagi rahasia ia memikiki kepiawaian dalam mengkonsolidasi di setiap pagelaran Muktamar NU. 


Nusron Wahid-Dok.-

Prestasi gemilang dalam mengelola GP Ansor menjadi bukti lain kepiawaian Nusron Wahid dalam menata organisasi.Lebih-lebih ia kader NU yang cukup menonjol di Partai Golkar. Satu kata untuk Nusron, "muda dan berprestasi".,?bahkan Nusronpun memiliki jejaring kuat melalui Kanwil BPN dan Daerah untuk konsolidasi dengan PWNU dan PCNU, dan ini sudah bisa kita lihat hari ini  dalam berbagai acara dan kegiatan di PWNU dan PCNU yang melibatkan BPN.

Namun demikian, Nasaruddin Umar dan Nusron Wahid memiliki corak yang sama, bermain di pemerintahan. Jika warga Nahdliyin butuh pemimpin kultural sepenuhnya, maka di sana ada satu sosok yang ideal, Kiai Zulfa Mustofa. Secara intelektual, ia sebelas-duabelas sama Nasaruddin Umar. 

BACA JUGA:Perbedaan Sistem Pesantren dan Feodalisme-Fasisme

BACA JUGA:Nabi Muhammad SAW dan Tradisi Saling Memberi dari Ahlus Suffah dan Darul Arqam

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads