Profil Ribka Tjiptaning, Politisi PDIP yang Dilaporkan ke Polisi Soal Soeharto

BACA JUGA:PDIP Curiga Budi Arie Saat Mau Gabung Gerindra: Ada Sesuatu yang Disembunyikan

Sebelum dirinya terjun ke dunia politik, Ribka sempat berkarier sebagai dokter dan bekerja di dokter perusahaan Puan Maharani pada periode 1992-2009 dan membuka praktik di Klinik Partuha Ciledug.

Awal karier politiknya dimulai saat ia bergabung dengan PDI Perjuangan (PDI-P).

Dalam kiprahnya di parlemen, ia pertama kali dikenal saat menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI periode 2009-2014, komisi yang membidangi urusan kesehatan, transmigrasi, ketenagakerjaan dan kependudukan.

Tak hanya itu, Ribka pernah menjadi anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI.

Dalam kapasitasnya tersebut, Ribka banyak mengurusi kebijakan publik terkait tenaga kerja, BPJS serta kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:PDIP Bantah Terlibat Kericuhan Demo DPR: Fitnah dan Informasi Sesat

Kemudian, ia juga terpilih kembali menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 di dapil Jawa Barat IV (Kabupaten dan Kota Sukabumi).

Sempat melanjutkan masa jabatan di periode 2019-2024, namun ia gagal lolos pada Pileg 2024.

Sepanjang kariernya ini, Ribka Tjiptaning dikenal sebagai sosok politisi yang tegas, kritis dan berani bersuara dengan pandangan yang berbeda sehingga kerap kali pendapatnya memicu kontroversi.

Salah satu kasus yang sempat menarik perhatian publik, kala itu Badan Kehormatan DPR RI menjatuhkan sanksi padanya karena dugaan pelanggaran etika terkait hilangnya Ayat (2) Pasal 113 yang mengatur zat adiktif (tembakau) dalam Rancangan Undang-Undangan Kesehatan.

Bahkan, Ribka juga pernah jadi sorotan usai menolak vaksinasi Covid-19 di awal masa pandemi.

BACA JUGA:PDIP Desak Penegakan Hukum Proporsional untuk Kasus Ferry Irwandi

Alasannya karena kehati-hatian dan kekhawatiran atas transparansi dan distribusi vaksin.

Selain berkarier di bidang politik, Ribka juga adalah penulis yang pernah merilis buku berjudul "Aku Bangga Jadi Anak PKI".

Sumber: