Raja Kembar Membelah Tahta Keraton Solo
KGPAA Hamengkunegara (kiri) dan KGPH Hangabehi (kanan) yang masing-masing menyatakan sebagai Pakubowo XIV.-ist-
BACA JUGA:Saat Prabowo Tanggung Utang Whoosh: Jangan Panik, Bangsa Kita Kuat!
Juru bicara Maha Menteri Tedjowulan, Kanjeng Pakoenegoro, menegaskan bahwa posisi tuannya sebagai pelaksana interim sesuai dengan aturan negara, bukan klaim sepihak.
"Pemerintah mengingatkan agar semua pihak itu menahan diri. Menahan diri itu artinya juga jangan sampai ada penobatan dulu," ujarnya.
Sementara rencana penobatan Gusti Purbaya sebagai Pakubuwana XIV pada 15 November 2025 dikabarkan akan berjalan, kubu Hangabehi menyatakan tidak akan menghadiri acara tersebut.
Gusti Moeng dengan tegas mengatakan, "Ya, biar aja dia mau jalan. Saya tetap akan berpegang pada 40 hari atau 100 hari. Kami tak akan menghadiri acara itu".
Keraton Solo kini bagai wayang dengan dua dalang. Dua calon raja sama-sama merasa berhak atas takhta pusaka, didukung oleh bagian-bagian keluarga yang sama-sama teguh pada prinsip.
Lika-liku suksesi ini masih akan berlanjut, menyisakan pertanyaan: akankah Keraton Kasunanan Surakarta memiliki raja kembar, atau salah satu dari mereka akhirnya akan tampil sebagai pemenang yang menyatukan kembali keraton yang terbelah?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: