Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga Program MBG Bentuk 5 Pokja

Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga Program MBG Bentuk 5 Pokja

Rapat Pelaksana Harian Tim Koordinasi digelar di kantor BGN. Rapat dihadiri perwakilan tiga kementerian koordinator dan 13 kementerian/lembaga (K/L) dalam Kabinet Merah Putih yang menjadi anggota Tim Koordinasi. -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membentuk lima Kelompok Kerja (Pokja) untuk percepatan pelaksanaan program MBG

“Pembentukan pokja-pokja ini sangat penting agar kita dapat segera menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program MBG secara lintas kementerian/lembaga,” kata Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi, Nanik Sudaryati Deyang, di Jakarta, Jumat (14/11).

BACA JUGA:Hasil Kualifikasi MotoGP Valencia 2025: Marco Bezzecchi Start Paling Depan

BACA JUGA:Jelang SEA Games 2025: Indra Sjafri Mantap Fokus Asah Skuad, Bukan Pemetaan Lawan

Rapat Pelaksana Harian Tim Koordinasi digelar di kantor BGN. Rapat dihadiri perwakilan tiga kementerian koordinator dan 13 kementerian/lembaga (K/L) dalam Kabinet Merah Putih yang menjadi anggota Tim Koordinasi. 

“Kami sengaja mengundang Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu ke kantor BGN yang masih sangat sederhana ini. Semoga tim kita ke depan semakin solid,” kata Nanik yang juga Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi itu dalam pembukaan rapat.

Nanik memaparkan pentingnya pembentukan pokja, terutama Pokja Pasokan Bahan Baku Pangan. Dengan beroperasinya 14.773 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai pelosok tanah air, konsumsi bahan pangan terus meningkat. 

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Sebut Ada Kementerian Tak Mampu Habiskan Anggaran 2025, Mereka Nyerah, Kembalikan Anggaran

BACA JUGA:KPK Bongkar Alur Pelimpahan Perkara Suap Pembangunan Jalan di Sumut

Saat ini satu SPPG harus membeli bahan pangan untuk kebutuhan 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat MBG setiap hari. 

“Karena permintaan terus meningkat, harga sayuran, telur, dan daging ayam mulai naik dan dapat memicu inflasi pangan,” ujarnya.

Selain permintaan bahan baku pangan untuk MBG yang meningkat, bulan depan juga memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Pada musim libur Nataru, permintaan bahan baku pangan biasanya meningkat. Begitu pula saat bulan Ramadan dan Idulfitri tahun depan. 

BACA JUGA:Kejati Sumut Geledah Tiga Lokasi di Jakarta Usut Korupsi Smartboard

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads