Jejak Pengabdian Rifa: Bidan Muda Dompet Dhuafa yang Hadir untuk Warga Terpencil Sabang

Jejak Pengabdian Rifa: Bidan Muda Dompet Dhuafa yang Hadir untuk Warga Terpencil Sabang

Ia bukan hanya seorang bidan, tetapi juga bagian dari barisan muda yang memilih terjun langsung melayani masyarakat lewat Program Bidan untuk Negeri (BUN) Dompet Dhuafa.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menjadi satu-satunya peserta Bidan untuk Negeri di Sabang bukanlah hal mudah bagi Rifa

Semua program ia jalankan secara mandiri, dengan dukungan puskesmas sebagai mitra diskusi. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Rifa Soleha sudah menempuh perjalanan pengabdian yang tak biasa. 

BACA JUGA:Profil Rully Anggi Akbar Suami Boiyen, Lulusan S3 yang Hobi Traveling

BACA JUGA:Hasil Sprint Race MotoGP Valencia 2025: Alex Marquez Tak Tersentuh, Bezzecchi Gagal Podium

Ia bukan hanya seorang bidan, tetapi juga bagian dari barisan muda yang memilih terjun langsung melayani masyarakat lewat Program Bidan untuk Negeri (BUN) Dompet Dhuafa.

“Saya di sini benar-benar sendiri, tidak bergantung pada puskesmas. Tapi Alhamdulillah, dukungan dari pihak puskesmas dan desa luar biasa,” ujarnya.

Rifa masih ingat bagaimana awalnya masyarakat sempat ragu kepadanya, karena usianya yang masih sangat muda. 

“Banyak yang kaget, dikira saya belum bidan beneran. Tapi waktu istri kepala desa datang berobat pertama kali, masyarakat mulai percaya”.

BACA JUGA:Dorong Digitalisasi Pemilu, Ahmad Irawan Soroti Peran AI Sempurnakan DPT

BACA JUGA:Habib Bahar Love Story, Nikah Siri dengan Model 'Helwa Bachmid' Kini Berujung Pilu: Istri Cadangan yang Kau Telantarkan

Kini, ia sudah menjadi bagian dari warga desa. Kehadirannya diterima, bahkan dirindukan setiap kali kegiatan berlangsung.

Lulusan D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh dan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang ini, kini juga tengah menempuh studi S2 Kesehatan Masyarakat di Universitas Muhammadiyah Aceh. 

Meski lahir di Kabupaten Pidie, jarak dan laut bukan penghalang baginya untuk terus mengabdi.

“Orang tua awalnya khawatir, apalagi saya ditempatkan sendiri di desa. Tapi setelah melihat lingkungan yang aman dan masyarakat yang ramah, mereka jadi tenang,” ceritanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads