Airlangga Soroti Pentingnya Riset Mineral untuk Dukung Industri dan Transisi Energi
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto -ist-
JAKARTA, DISWAY.ID — Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan pentingnya penguatan bahan baku esensial bagi sektor industri, terutama yang berkaitan dengan konstruksi, manufaktur, serta sumber daya mineral.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut bahwa sumber daya mineral kini menjadi fondasi utama dalam inovasi teknologi dan transisi menuju energi bersih, sehingga berperan strategis dalam pembangunan sosial-ekonomi dan teknologi modern.
“Dorongan global terhadap energi baru, keberlanjutan, dan hilirisasi mineral membuat kemampuan riset menjadi fondasi penting untuk menjaga daya saing nasional,” ujar Menko Airlangga kepada media di Jakarta, Rabu, 19 November 2025.
BACA JUGA:Kemenhub Luncurkan Layanan BTS di Kota Manado, Cek Rutenya
Ia menekankan perlunya kontribusi peneliti khusus di bidang sumber daya mineral untuk memperkuat ketahanan industri nasional. Menurut Airlangga, para peneliti memegang peran penting dalam mengeksplorasi dan mengidentifikasi cadangan mineral, mengembangkan teknologi ekstraksi yang lebih efisien, serta mendorong pengolahan mineral berbasis teknologi ramah lingkungan.
“Di tengah transformasi besar menuju ekonomi berbasis teknologi, Indonesia semakin membutuhkan riset yang kuat dan berkualitas tinggi, khususnya di bidang material energi,” tegasnya.
Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga penelitian, termasuk universitas, untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya mineral. Ia menyebut bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menyiapkan Indonesia memasuki ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.
BACA JUGA:DPR: Utamakan Kepentingan Nasional dalam Proyek Geospasial Rp4 T yang Turut Melibatkan Asing
“Kerja sama ini tidak hanya menambah kapasitas fasilitas ilmiah, tetapi juga membangun ekosistem riset yang mampu melahirkan SDM unggul,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kerja sama lintas sektor ini mencerminkan model kemitraan triple-helix yang ideal: universitas sebagai pusat inovasi, industri global sebagai penggerak teknologi, dan pemerintah sebagai pemberi dukungan kebijakan serta ekosistem pendukung inovasi.
“Pemerintah mendorong kemitraan ini berkembang melalui agenda riset jangka panjang, termasuk pemurnian logam kritis, bahan katoda, keberlanjutan (ESG), dan inovasi proses yang mendukung daya saing industri material energi Indonesia di masa depan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: