FAM Kian Terpuruk: Skandal Naturalisasi 7 Pemain Timnas Malaysia Berujung Krisis Keuangan dan Investigasi FIFA

Ironisnya, FAM dan Bank Islam baru saja memperpanjang kontrak sponsor dua tahun pada pertengahan 2025.

Namun, dalam kontrak sponsor profesional, terdapat klausul yang memungkinkan penghentian kerja sama apabila salah satu pihak terlibat skandal yang merusak kepercayaan publik.

Pukulan Beruntun: Pemerintah Juga Membekukan Dana FAM

BACA JUGA:Ketum KONI Pusat Puji MilkLife Soccer Challenge: Lahirkan Generasi Emas Sepak Bola Putri

BACA JUGA:AFC Guyur Persib Bandung Cuan Fantastis di ACL2, Bojan Hodak Fokus Total ke Asia

Hanya beberapa hari sebelum Bank Islam menarik diri, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, sudah lebih dulu mengumumkan bahwa pendanaan pemerintah untuk FAM ditangguhkan sementara.

Keputusan ini menjadi bentuk tekanan agar FAM segera menyelesaikan skandal naturalisasi yang mengguncang dunia sepak bola Malaysia.

Dengan hilangnya dua sumber pendanaan besar sekaligus pemerintah dan sponsor utama, FAM kini menghadapi krisis keuangan paling parah dalam sejarahnya.

Situasi ini diprediksi akan berdampak pada seluruh lini, mulai dari kompetisi domestik, program pengembangan pemain, hingga persiapan tim nasional.

Skandal naturalisasi tujuh pemain tersebut bukan hanya merusak reputasi Malaysia di level internasional, tetapi juga mengancam stabilitas federasi sepak bola mereka.

BACA JUGA:Wow! Timur Kapadze Beberkan Sudah Ada Pembicaraan dengan Sumardji

BACA JUGA:Bocoran Bung Kus Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia: Kandidat Mengerucut 2 Nama

Malaysia kini dihadapkan pada tugas berat: memulihkan kepercayaan publik, memperbaiki tata kelola, dan membangun kembali struktur yang telah runtuh akibat skandal.

FIFA Resmi Buka Investigasi Besar terhadap FAM

Krisis sepak bola Malaysia semakin memburuk setelah FIFA meluncurkan penyelidikan menyeluruh terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait dugaan penggunaan dokumen palsu dalam proses naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia.

Penyelidikan ini bahkan telah ditindaklanjuti ke lembaga penegak hukum di berbagai negara, menandai tingkat keseriusan kasus yang jarang terjadi.

FIFA menegaskan bahwa tujuh pemain tersebut diduga menggunakan dokumen tidak sah, termasuk akta kelahiran palsuuntuk mengklaim memiliki kakek-nenek berkewarganegaraan Malaysia.

Sumber: