bannerdiswayaward

Di Tengah Cuaca Ekstrem, ASDP Jaga Denyut Mobilitas dan Bantu Pemulihan Bencana di Sumatra

Di Tengah Cuaca Ekstrem, ASDP Jaga Denyut Mobilitas dan Bantu Pemulihan Bencana di Sumatra

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tetap berdiri sebagai salah satu simpul penting yang menjaga mobilitas dan mengalirkan bantuan di wilayah terdampak.--ASDP

JAKARTA, DISWAY.ID - Hujan deras yang turun tanpa jeda, tanah yang melemah, dan kontur perbukitan yang tak lagi stabil membuat sejumlah wilayah di Sumatera menghadapi hari-hari yang berat.

Akses jalan terhambat, jembatan putus, jaringan komunikasi hilang-timbul, sementara masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat berupaya menjaga aktivitas dan keselamatan keluarga mereka.

Di tengah situasi yang bergerak cepat itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tetap berdiri sebagai salah satu simpul penting yang menjaga mobilitas dan mengalirkan bantuan di wilayah terdampak.

BACA JUGA:Rehabilitasi Eks Direksi ASDP Ira Puspadewi, Mahkamah Agung Buka Suara: Presiden Tidak Akan Bertindak Sembarangan

Direktur Operasional dan Transformasi ASDP, Rio Lasse, menegaskan bahwa perusahaan mengaktifkan seluruh protokol darurat untuk memastikan layanan tetap berjalan dengan fokus utama pada keselamatan.

“ASDP hadir bukan hanya sebagai operator penyeberangan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pemulihan masyarakat. Kami menjaga agar layanan tetap tersedia, sekaligus memastikan karyawan dan keluarga di daerah terdampak mendapat perlindungan,” ujar Rio.

Sejak cuaca ekstrem melanda, tim ASDP di berbagai cabang di Sumatera bergerak simultan.

Mereka mendokumentasikan kondisi akses, menyiagakan armada, memantau cuaca, dan berkoordinasi intens dengan pemerintah setempat. Upaya ini dilakukan demi menjaga optimisme masyarakat bahwa gangguan tidak akan memutus sepenuhnya konektivitas antardaerah.

BACA JUGA:KPK Soal Rehabilitasi 3 Mantan Direksi ASDP Termasuk Ira Puspadewi: Itu Hak Prerogatif Presiden

Jalur Laut Nadi Logistik

Di Sumatra Utara, terputusnya akses jalan menuju pelabuhan menjadi gambaran nyata betapa beratnya situasi. Jembatan yang rusak, tanah longsor, hingga jalan yang runtuh menutup akses sepanjang 7–10 kilometer menuju Sibolga

Sekitar 20 titik lain masih dipenuhi material tanah dan batang kayu besar yang terbawa arus banjir.

Berbeda dengan wilayah pesisir, Danau Toba justru menjadi titik stabil dalam badai. Penyeberangan Ajibata, Ambarita, dan Balige tetap berjalan normal.

BACA JUGA:KPK Tunjukkan Kondisi Kapal Jembatan Nusantara yang Diakuisisi ASDP Penuh dengan Karat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads