Pengelolaan Limbah Sawit PalmCo Berbuah Penghargaan di ESG Initiative Awards 2025
Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui subholding PTPN IV PalmCo meraih dua penghargaan pada ajang ESG Initiative Awards 2025-dok disway-
PalmCo meraih penghargaan Best Waste and Resource Management Initiative berkat pengembangan teknologi pengolahan limbah sawit menjadi energi terbarukan.
Melalui instalasi pengolahan limbah cair, PalmCo menghasilkan Compressed Bio-Methane Gas (CBG) dan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).
Selain itu, sejumlah unit operasional juga menerapkan co-firing biomassa untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Jatmiko menjelaskan bahwa inovasi ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menekan emisi.
“Kami ingin limbah tidak berhenti sebagai limbah. Kalau bisa menjadi energi, maka itu lebih bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan,” jelasnya.
Penggunaan energi terbarukan di PalmCo kini mencapai lebih dari 80 persen, sementara penurunan emisi karbon tercatat sekitar 169 ribu ton CO₂ per tahun. Perusahaan juga menerapkan kebijakan zero disposal limbah non-B3 dan mempertahankan komitmen zero deforestation pada area operasional.
BACA JUGA:Ketua DPD RI Sultan Minta Pemerintah Pertimbangkan Banjir Sumatera Jadi Bencana Nasional
BACA JUGA:Koalisi Rider Dengan Darbotz: Perluas Pasar Hingga Gen Z
Penguatan Tata Kelola Perusahaan
Dalam kategori Best CEO for ESG Initiatives, dewan juri menyoroti upaya PalmCo memperkuat tata kelola internal.
Perusahaan mulai memasukkan indikator ESG dalam penilaian kinerja manajemen, serta meningkatkan pengawasan melalui sistem anti-fraud dan kanal pelaporan pelanggaran (whistleblowing system).
“Tata kelola tidak boleh berhenti pada aturan. Harus ada budaya yang membuat orang memilih untuk bekerja dengan benar meskipun tidak diawasi,” kata Jatmiko.
PalmCo juga memperluas penerapan prinsip NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) di rantai pasok, serta menjalankan roadmap energi bersih yang mencakup pembangunan fasilitas CBG baru, peningkatan kapasitas PLTBg dan PLTMh, hingga kajian pengembangan biodiesel dan biopelet.
Pada sisi sosial, perusahaan mengembangkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 60.000 hektare yang berdampak bagi sekitar 120 ribu petani. Program ini mencakup pendampingan, akses bibit unggul, hingga peningkatan produktivitas.
“Kalau petani tumbuh, industri tumbuh, PSR berhasil bukan tidak mungkin investasi jangka panjang industri Sawit di Indonesia akan selalu berkelanjutan,” ujar Jatmiko.
Arah Keberlanjutan PalmCo ke Depan
PalmCo memiliki areal tanam lebih dari 600 ribu hectare dengan komoditi baik sawit, teh dan kopi. Dengan skala tersebut, Jatmiko menyatakan bahwa penguatan prinsip keberlanjutan harus menjadi prioritas jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
