Kangen Kuliah! Kisah Mahasiswa Korban Banjir Aceh yang Bertahan Lewat Dapur Umum Kampus

Kangen Kuliah! Kisah Mahasiswa Korban Banjir Aceh yang Bertahan Lewat Dapur Umum Kampus

Mahasiswa semester 3 Universitas Almuslim, Faizaturrahmi (20), menyampaikan rasa terima kasih atas keberadaan dapur umum.--Kemendiktisaintek

Universitas Syiah Kuala (USK), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, hingga Universitas Al Muslim Bireuen yang membuka Posko dapur umum sejak 30 November 2025 bagi mahasiswa yang terdampak bencana serta membuka donasi untuk mendukung keberlanjutan dapur umum ini hingga keadaan pulih sepenuhnya.

Rektor USK, Marwan menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemdiktisaintek untuk memastikan respons perguruan tinggi berjalan cepat dan terarah.

USK kata Marwan, bergerak segera setelah menerima informasi awal terkait banjir, membentuk Satgas Respons USK, melakukan pendataan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa terdampak, serta segera mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah kenaikan harga dan keterbatasan akses memasak.  

BACA JUGA:19 Ribu Mahasiswa Terancam Putus Kuliah akibat Banjir Sumatra, Pemerintah Gelontorkan Rp124 Miliar

“Dapur umum di Syiah Kuala menyediakan hingga 500 porsi makan perhari, baik untuk mahasiswa juga warga yang terdampak. Untuk mendukung proses pemulihan, USK juga menetapkan masa libur kuliah sementara hingga 13 Desember 2025. Kami menggerakkan fungsi pengabdian kepada masyarakat. Ini suatu hal yang sangat positif, respons yang sangat bagus dari kementerian untuk mem-backup kita yang di daerah-daerah terdampak. Mudah-mudahan ini bisa kita lakukan dengan baik pada masa tanggap darurat hingga masa rehabilitasi serta rekonstruksi bencana,” ungkapnya.

Pendirian posko dapur umum juga dilakukan oleh ISBI Aceh. Rektor ISBI Aceh, Wildan mengatakan kampusnya mengoperasikan dapur umum dengan menyediakan makanan dua kali sehari serta posko tanggap darurat.

BACA JUGA:Segini Nominal Bantuan Biaya Hidup untuk Mahasiswa, Dosen, hingga Penerima Beasiswa PIP Terdampak Banjir Sumatera

Ia menjelaskan bahwa jumlah mahasiswa penerima bantuan masih terus didata karena sebagian besar belum mendaftar.

“Yang terdaftar saat ini sekitar 150 mahasiswa, tetapi panitia menyiapkan sekitar 200 porsi per hari, dan itu selalu habis. Jadi, meskipun porsinya masih terbatas, paling tidak sampai 200 porsi sudah bisa kita layani per hari,” ujar Wildan.

Wildan memastikan bahwa operasional dapur umum akan dilanjutkan sampai kondisi dinyatakan stabil. Ia menilai keberadaan dapur umum sangat membantu pemenuhan kebutuhan makan sementara bagi mahasiswa dan warga terdampak.

BACA JUGA:Segini Nominal Bantuan Biaya Hidup untuk Mahasiswa, Dosen, hingga Penerima Beasiswa PIP Terdampak Banjir Sumatera

Sementara itu, Ketua Satgas Bencana Universitas Almuslim, Afkar menyampaikan bahwa kampusnya juga membuka dapur umum yang melayani mahasiswa terdampak, terutama mereka yang masih terputus komunikasi dengan keluarga.

“Setiap hari kami menyiapkan hingga 200 porsi makanan untuk mahasiswa yang terdampak dan belum bisa pulang. Banyak dari mereka kehilangan akses komunikasi karena komunikasi terputus,” jelasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads