Pekan Kesadaran Penyakit Radang Usus: Awalnya Diare, Demam, Berat Badan Turun

Pekan Kesadaran Penyakit Radang Usus: Awalnya Diare, Demam, Berat Badan Turun

edukasi media yang berjudul “Kenali IBD (Inflammatory Bowel Disease): Penyakit Radang Usus yang Perlu Diperhatikan”, dalam rangka memperingati Pekan Kesadaran Kolitis Ulseratif dan Penyakit Crohn yang jatuh pada 1-7 Desember setiap tahunnya.--Istimewa

YGI didirikan untuk mendampingi pasien dalam perjalanan penyakitnya sekaligus menjadi jembatan informasi yang dapat diandalkan bagi masyarakat.

BACA JUGA:Tom Lembong Sakit Demam di Atas 38 Derajat, Sidang Kasus Impor Gula Ditunda

'"Kami ingin memastikan bahwa pasien mendapatkan dukungan, pemahaman, dan akses terhadap perawatan yang tepat, sementara publik menjadi lebih waspada terhadap gejala yang sering kali diabaikan. Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan PT Takeda Indonesia atas komitmen serta kerja sama yang terus terjalin dalam mendukung edukasi masyarakat mengenai IBD, seperti melalui acara hari ini," katanya. 

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, menekankan bahwa tren kasus IBD di Indonesia mulai meningkat seiring perubahan gaya hidup.

Studi regional menunjukkan insidens IBD sekitar 0,7–1 per 100.000 penduduk per tahun.

Angka ini menjadi peringatan bahwa IBD perlu mendapat perhatian serius.

BACA JUGA:Sergio Conceicao Demam Jelang debut AC Milan di Supercopa Italiana 2024, Lawan Sang Anak Francisco di Juventus

Ia menegaskan bahwa penguatan layanan IBD menjadi bagian dari strategi pemerintah menangani penyakit tidak menular.

“Kami memperkuat kemampuan fasilitas kesehatan dalam diagnosis, memastikan akses layanan yang tepat, dan menyediakan informasi yang akurat untuk edukasi publik,” jelasnya.

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala IBD.

IBD sering kali muncul dengan gejala yang sangat umum seperti diare, nyeri dan kram perut, mudah lelah, demam, BAB berdarah, sampai penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.

BACA JUGA:Antisipasi Penyebaran HMPV, Dinkes DKI Minta Warga Periksa Kesehatan Jika Batuk dan Demam

"Oleh karena itu, banyak pasien yang tidak segera memeriksakan diri," kata Prof Ari. 

Padahal, jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang berat.

Mendeteksi IBD lebih awal memungkinkan pasien mencegah terjadinya komplikasi. Pemeriksaan dapat meliputi pemeriksaan riwayat pasien, fisik, laboratorium, endoskopi, biopsi, serta pemindaian (CT scan dan MRI).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads