Jalan Pintas Berujung Petaka: Timnas Malaysia Terancam Absen 2 Edisi Piala Asia Gegara Skandal Pemain Naturalisasi

Euforia tersebut ternyata hanya berlangsung singkat.

BACA JUGA:FIFA Blokir Mohamed Salah Gabung Cristiano Ronaldo di Al-Nassr

BACA JUGA:Keunggulan John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia Mirip STY yang Disebut Tinggal Diumumkan PSSI

Sehari setelah laga itu, FIFA menerima laporan resmi terkait dugaan pelanggaran aturan kelayakan pemain.

Investigasi pun dilakukan, dan hasilnya mengejutkan.

FIFA menemukan ketidaksesuaian antara dokumen klaim keturunan yang diajukan FAM dengan catatan resmi di negara asal para pemain.

Dalam beberapa kasus, dokumen yang menjadi dasar naturalisasi, seperti akta kelahiran kakek atau nenek, ternyata berasal dari negara lain, bukan Malaysia.

FIFA menilai temuan ini bukan sekadar kesalahan administratif, melainkan indikasi pelanggaran serius yang berpotensi mengarah pada manipulasi dokumen, melanggar regulasi FIFA termasuk Pasal 19 Kode Disiplin FIFA edisi 2025.

BACA JUGA:PSSI Tunjuk Wasit Jepang Yudai Yamamoto Jadi Full-Time Referee Super League

BACA JUGA:Minimnya Chemistry Antar Pemain Jadi Faktor Timnas Putri Gagal Raih Medali SEA Games 2025

Pada September 2025, FIFA menjatuhkan sanksi awal berupa denda sebesar 350 ribu franc Swiss kepada FAM.

Ketujuh pemain dinyatakan tidak memenuhi syarat dan dijatuhi larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan, disertai denda individu.

Upaya banding yang diajukan Malaysia tidak membuahkan hasil. Pada 3 November 2025, FIFA secara resmi menolak banding tersebut dan menguatkan seluruh sanksi.

Situasi semakin memburuk pada pertengahan Desember 2025, ketika Komite Disiplin FIFA membatalkan tiga hasil pertandingan internasional Malaysia dan mengubahnya menjadi kekalahan 0-3 (walkover).

Laga-laga yang dibatalkan mencakup hasil imbang kontra Cape Verde, serta kemenangan atas Singapura dan Palestina. FAM juga dikenai denda tambahan sebesar 10 ribu franc Swiss.

Sumber: