5 Perbedaan Utama Antara CFD Emas, Futures, dan ETF bagi Trader Ritel

5 Perbedaan Utama Antara CFD Emas, Futures, dan ETF bagi Trader Ritel

Ilustrasi Emas---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Emas merupakan lindung nilai utama selama fluktuasi mata uang dan kekhawatiran inflasi di Indonesia.

Pedagang ritel di Jakarta, Surabaya, dan Medan sering membandingkan Kontrak untuk Selisih (CFD), reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), dan berjangka (futures) ketika memutuskan cara mendapatkan eksposur.

Setiap instrumen memiliki mekanisme berbeda yang mengubah risiko, biaya, dan kebutuhan margin. Mengetahui perbedaannya membantu Anda menyesuaikan modal dan jadwal dengan produk yang tepat.

Sebelum berdagang, tinjau aturan produk dan akses lokal. Bagi pemula, mempelajari struktur order, margin, dan penyelesaian akan memberikan dasar yang jelas.

Banyak trader baru memulai dengan membaca panduan tentang bagaimana trading gold adalah biasanya dilakukan oleh pengguna ritel, termasuk ukuran posisi, jam operasional, dan kesalahan umum. Dengan dasar tersebut, Anda dapat membandingkan CFD, ETF, dan futures dengan ekspektasi yang realistis.

BACA JUGA:Pasar Crypto 2025 Jungkir Balik, Lakukan 3 Strategi Buy the Dip yang Dipakai Trader

Paparan dan Kepemilikan

CFD emas memberikan eksposur sintetis. Anda tidak memiliki logam fisik. Anda memperdagangkan selisih harga yang dikutip oleh broker Anda dengan fleksibilitas jangka panjang atau pendek. Ini cocok untuk strategi jangka pendek karena Anda dapat menggunakan ukuran kecil dan mengelola stop loss dengan ketat. Bagi orang Indonesia yang ingin menguji entri di sekitar sesi Asia dan London, fleksibilitas ini bermanfaat, tetapi memerlukan aturan risiko yang ketat karena leverage memperbesar keuntungan dan kerugian.

ETF emas memberikan eksposur gabungan terhadap emas atau penambang emas. Anda membeli saham reksa dana melalui bursa saham. Anda tidak dapat menukarkan reksa dana dengan emas batangan, tetapi Anda memegang sekuritas yang dapat dipindahtangankan dalam pembungkus reksa dana yang teregulasi. Kontrak berjangka adalah kontrak bursa terstandarisasi. Setiap kontrak merujuk pada jumlah emas yang tetap dengan masa berlaku yang telah ditentukan. Sebagian besar pedagang ritel melakukan rollover atau menutup transaksi sebelum pengiriman. Kontrak berjangka menyediakan likuiditas yang dalam dan aturan yang jelas, tetapi membutuhkan ukuran kontrak yang lebih besar dan tetap.

Ukuran Kontrak, Leverage, dan Modal

CFD memungkinkan posisi mikro dan mini. Anda dapat membuka posisi yang sangat kecil dan meningkatkannya secara bertahap. Leverage bervariasi tergantung broker dan regulasi. Untuk akun kecil di Indonesia, fleksibilitas ini membantu menyelaraskan risiko per perdagangan dengan modal terbatas. Kontrol posisi yang ketat juga mendukung aturan penghindaran berita seputar keputusan Bank Indonesia dan rilis data AS.

Kontrak berjangka menggunakan ukuran standar yang bisa besar relatif terhadap akun kecil. Kontrak berjangka mini dan mikro memang ada, tetapi marginnya tetap signifikan. ETF tidak menggunakan leverage secara default. Anda membeli saham sebanyak yang Anda mampu. Hal ini sederhana untuk kepemilikan jangka panjang, tetapi kurang tepat untuk strategi intraday. Pertimbangkan anggaran Anda dalam rupiah dan konversikan penarikan yang realistis ke dalam rupiah sebelum memilih instrumen investasi.

BACA JUGA:Bagaimana Trader Indonesia Menggunakan One-Click Trading di MetaTrader 4 untuk Eksekusi Order yang Lebih Cepat

Jam Perdagangan, Akses, dan Kesesuaian Platform

CFD diperdagangkan hampir 24 jam di sebagian besar hari kerja, tidak termasuk periode pemeliharaan singkat. Hal ini sesuai dengan jadwal perdagangan Indonesia yang beragam karena banyak pedagang ritel berdagang setelah jam kerja. Anda dapat menempatkan order tertunda dan notifikasi yang disesuaikan dengan waktu Jakarta, dan Anda dapat memantau spread selama pembukaan Asia, pembukaan London, dan pembukaan New York lebih awal.

ETF mengikuti jam operasional bursa saham. Jika Anda membeli ETF emas yang terdaftar di AS, Anda terikat dengan jam operasional pasar AS pada malam hari waktu Jakarta. Kontrak berjangka beroperasi lebih lama dengan likuiditas yang kuat di London dan New York. Akses bergantung pada persetujuan broker Anda. Banyak akun ritel Indonesia merasa CFD lebih mudah dibuka dan didanai dibandingkan dengan akses langsung ke kontrak berjangka yang mungkin memerlukan dokumentasi dan pembelajaran platform yang lebih mendalam.

Struktur Biaya, Slippage, dan Aturan Roll

CFD mengenakan biaya melalui spread, swap untuk penyimpanan semalam, dan terkadang komisi per lot. Biaya bervariasi per jam, jadi memantau spread rata-rata selama sesi yang Anda pilih sangatlah penting. Ketika volatilitas melonjak, perluas jarak stop loss Anda atau kurangi ukuran untuk menjaga risiko tetap sesuai rencana. Untuk swing trade, anggarkan swap dan ukur apakah rata-rata reward Anda dapat menyerapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads