Saat Mbah Mijan Pensiun dari Dunia Paranormal, Alasannya Tidak Main-Main

JAKARTA, DISWAY.ID-- Tokoh spiritual Mbah Mijan menyedot perhatian publik. Dirinya mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari dunia paranormal, bidang yang telah membesarkan namanya selama puluhan tahun.

Keputusan itu disampaikan langsung melalui akun X miliknya, @mbah_mijan, pada Selasa (30/12/2025).

Dalam unggahannya, Mbah Mijan menyebut bahwa dirinya resmi pensiun setelah menekuni dunia kebatinan selama tiga windu.

BACA JUGA:Jaminan Kuat John Herdman, Kontrak 2+2 Tahun Tanpa Risiko Pemecatan Selama Erick Thohir Pimpin PSSI

“Mulai 30/12/25 saya resmi pensiun. Tiga windu sudah saya dibesarkan lewat kebatinan, dan hari ini dengan penuh kesadaran saya pensiun. Dunia paranormal yang telah membesarkan saya tidak akan pernah saya lupakan,” tulisnya.

Namun, pensiun tersebut bukan berarti berhenti berkarya. Mbah Mijan justru membuka lembaran baru dengan menekuni dunia kesehatan melalui jalur akademik.

Ia mengungkapkan kini tengah menempuh pendidikan Diploma 3 Akupunktur di ITSK Soepraoen, Malang, Jawa Timur.

Keseriusannya tidak main-main. Bahkan, ia memperdalam ilmunya hingga ke Guangzhou, Tiongkok, pusat pengobatan tradisional Timur.

“Saya memilih lembaran baru sebagai akupunkturis. Saya belajar sampai ke Guangzhou, Tiongkok. Seperti pepatah bilang, belajarlah sampai ke negeri China, dan saya telah melakukannya,” lanjutnya.

BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, Menteri ESDM dan Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman dan Tercukupi

Menurut Mbah Mijan, keputusannya meninggalkan dunia paranormal bukanlah bentuk penolakan terhadap masa lalu.

Justru sebaliknya, ia ingin berkontribusi melalui pendekatan yang lebih ilmiah dan terstruktur, namun tetap berakar pada kearifan Timur.

“Saya pensiun dari paranormal bukan bentuk penolakan masa lalu, tapi langkah kontribusi melalui pendekatan yang lebih ilmiah dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Jika dahulu ia menerima pasien dengan keluhan persoalan hidup dan batin, kini ia melayani masyarakat dengan problematika kesehatan fisik.

Sumber: