JAKARTA, DISWAY.ID - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ingatkan jajarannya bahwa keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) boleh ikuti seleksi calon prajurit TNI.
Jenderal Andika kemudian menerangkan jika ada panitia seleksi menggagalkan calon prajurit karena keturunan PKI, maka hal itu tidak memiliki dasar hukum.
“Yang dilarang itu PKI, yang kedua ajaran Komunisme, Marxisme, dan Leninisme. Itu yang tertulis,” kata Andika, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis, 31 Maret 2022.
BACA JUGA:Update Rangking FIFA MARETPeringkat Timnas Indonesia Naik Jadi 159
Selain itu, Panitia Seleksi juga diminta tidak lagi memasukkan pemeriksaan postur tubuh dalam tahapan tes kesamaptaan, karena itu telah ada di pemeriksaan kesehatan.
“Yang pemeriksaan postur tubuh bukannya sudah ada di kesehatan? Kita jangan menduplikasi padahal kita bukan orang kesehatan,” kata Panglima.
Dengan demikian, tes seleksi TNI tidak perlu lagi memasukkan pemeriksaan postur tubuh dan ujian renang, karena tidak semua calon prajurit memiliki akses ke kolam renang atau tempat untuk belajar berenang.
Jangan karena kesalahan kakek ataupun bapak terus generasi selanjutnya yang menerima hukuman.
— Nicho Silalahi ( Nicholas Frans Giskos ) (@Nicho_Silalahi) March 30, 2022
Sepertinya sang jendral telah berlaku adil sejak dalam pikiran.
Emang kalian mau jika orang tua kalian penjahat terus kalian ikut serta dihukum atas kesalahan yang tidak kalian buat ? https://t.co/4dj78vUMWe pic.twitter.com/2Pb93x0Uwq
BACA JUGA:Dituding Buat 'Black Campaign' Pada Produk Skincare, Mayang Memang Niat Jatuhkan Nama Fadly Faisal?
Mengenai hal itu, aktivis media sosial, Nicho Silalahi berikan tanggapan di akun Twitter pribadinya.
Nicho mengatakan bahwa jangan karena kesalahan kakek atau orang tuanya sehingga generasi selanjutnya menerima hukuman.
"Sepertinya sang jendral telah berlaku adil sejak dalam pikiran," tulis akun @Nicho_Silalahi, dikutip 31 Maret 2022.
BACA JUGA:OPPO A96 Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Begini Speknya
"Emang kalian mau jika orang tua kalian penjahat terus kalian ikut serta dihukum atas kesalahan yang tidak kalian buat ?," sambungnya.
Terkait unggahan Nicho, warganet pun bereaksi dan berikan komentar beragam.
"lae, sy jg beda pendapat ttg makna kebebasan dan hak. coba renungkan dan inget, Komunis yg dengan paham antituhan, anti agama dg contoh china substansinya beda yaitu anti ketuhanan yg ada di pancasila. silahkan aliran apapun boleh diterima" @Pengamatberita2.
BACA JUGA:Video Azka Corbuzier Latihan Tinju dengan Eks Juara MMA Viral, Sampai Terjatuh Lemas?
"apa ada jaminan keturunan PKI tidak dendam?" @EmanSul12387429
"Adilkah seseorang menanggung "dosa turunan" ??," @PakpahanSyafii
Diketahui, Panglima juga meminta Panitia Seleksi mengambil skor akademik dari transkrip nilai ijazah calon prajurit.
BACA JUGA:Kalina Oktarani Punya Pacar Baru? Begini Komentar Vicky Prasetyo
Dengan demikian, ia meminta tes akademik pun dihapus dari tahapan seleksi.
Panglima meminta jajarannya memperbaiki mekanisme seleksi sebagaimana instruksi yang telah diberikan.
Berbagai perbaikan dan perubahan itu, menurut Panglima, merupakan cara menjadikan tahapan seleksi Prajurit TNI 2022 berjalan lebih efektif, efisien, dan berkeadilan.