JAKARTA, DISWAY.ID - Puasa arafah merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pelaksanaan puasa arafah ditunaikan pada tanggal 9 Dzulhijjah sebelum Hari Raya Idul Adha. Pernyataan ini pernah dijelaskan oleh pendakwah Ustaz Adi Hidayat.
Perlu diketahui ada perbedaan penetapan Idul Adha 1443 H di Indonesia dan di Arab Saudi.
Penetapan perayaan Idul Adha Arab Saudi dan Indonesia memiliki rentan waktu satu hari.
Menyikapi hal ini, Ustaz Adi Hidayat berikan tanggapannya, pernyataan pendakwah kondang yang biasa disapa UAH ini kemudian diunggah di kanal YouTube: Puasa Arafah Harus Sesuai Wukuf di Mekah atau Keputusan Pemerintah - Ust Adi Hidayat, diunggah pada 30 Juni 2022.
Ustaz Adi Hidayat berikan penjelasan kapan puasa arafah dilaksanakan
"Hari arafah itu tanggal berapa? 9. Ingat ya, suka agak keliru, sebagian orang mengatakan shoum arafah. Kalau cuma disebutkan, Nabi mengatakan syiam arofah, puasa arofah," ujar UAH.
BACA JUGA:Waw! Pendapatan Arab Saudi dari Ibadah Haji Tembus Rp450 Triliun per Tahun
"Waktu orang wukuf tanggal berapa, 8 apa 9? 9 ya. Jadi orang wukuf di tanggal 9 Dzulhijjah," tegas UAH.
"Artinya kalau di satu tempat, satu daerah, satu negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah, sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasanya," samBung Adi Hidayat.
Jadi bisa disimpulkan jika jatuh puasanya berdasarkan pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya.
BACA JUGA:Honda E Limited Edition Hanya 50 Unit, Mobil Imut Untuk Perkotaan
"Misal sekarang di Saudi. Misal mohon maaf pemerintah kita menetapkan waktu misalnya, awal Dzulhijjah beda dengan Saudi, misal. Karena zonanya, misalnya ada perbedaan tertentu, dalam hal tertentu, kondisi tertentu, misal saja," ucapnya.
Adapun berikut adalah niat puasa Arafah