JAKARTA, DISWAY.ID – Berbagai tanggapan dan opini muncul dalam kasus tewasnya Brigadir J, salah satunya Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso.
Sugeng menjelaskan bahwa tidak mungkin Brigadir J melepaskan tembakan 7 kali dalam peristiwa tersebut.
“Dari luka yang dialami oleh Brigadir J, ada luka tembak, ada aniaya, serta luka di wajah dan ini sangatlah tidak cocok,” jelas Sugeng.
“Brigdir J menembakan 7 peluru kemudian ditembak mati dan kemudian dilukai, gak match, udah mati kok,” ungkapnya.
BACA JUGA:Puluhan Roket Serang Israel, Balasan Atas Serangan Udara yang Tewaskan 10 Warga Palestina
BACA JUGA:Pelaku Teror Desa Mulyorejo Jember Ditangkap, Sejumlah Petugas Lakukan Penjagaan di Lokasi
“Kalau memang meluapkan kemarahan biasanya ditembak lalu ditusuk, namun apa yang terjadi pada Brigadir J, terdapat sayatan. Ini artinya luka sayat tersebut dilakukan dalam saat Brigadir J dalam posisi berdiri,” tambah Sugeng.
Sugeng juga menambahkan bahwa Brigadir J dieksekusi tanpa perlawanan.
Selain itu dalam sebuah wawancara yang dilakukan di channel Refly Harun, Sugeng juga menyinggung bahwa adanya laporan dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
BACA JUGA:MMKSI Kembali Buka Fasilitas Bodi dan Cat di Karawang, Promo Menarik Bikin Kocek Aman
“laporan tersebut cukup janggal jija dilihat dari ceritanya bahwa Brigadir J yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan ferdy sambo dan istrinya. Bahkan telah dianggap anak,” tambah Sugeng.
“Hal ini bisa terjadi pada seseorang jika mengalami perubahan psikologis yang drastis, apakah dia dalam pengarush sesuatu baik obat atau lainya,” ungkapnya.
Terkait dengan penyelidikan yang dialkukan oleh timsus, pihak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan sebanyak 25 personil kepolisian yang melakukan pemeriksaan awal di rumah Ferdy Sambo di mutasikan.
BACA JUGA:Cari Tahu Kondisi Kaki-kaki Mobil dan Gaya Bekendara dari Kahausan Ban