Sementara FA tak membantah ataupun membenarkan informasi ini. “Saya tidak mau berkomentar,” kata FA.
Ferdy Sambo diduga memerintahkan anak buahnya menyebarkan cerita ini kepada para petinggi Polri lain.
Ia meminta Kepala Biro Divisi Provost Brigadir Jenderal Benny Ali menjelaskan kepada seorang perwira tinggi Divisi Humas tentang kronologi awal yang berisi ada baku tembak antara Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Termasuk pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi, dan informasi lain yang berkaitan dengan kematian Yosua.
BACA JUGA:Terjebak di Ponsel Yosua
Kepala Biro Pengamanan Internal Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan juga disebut bertindak di luar kewenangan hingga membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo marah.
Dimintai konfirmasi mengenai hal ini, Benny dan Hendra tak merespons pesan yang disampaikan Tempo pada Sabtu, 6 Agustus lalu.
Tak cuma mendatangi sejumlah petinggi untuk menyamakan narasi, Ferdy Sambo juga memerintahkan anak buahnya ikut dalam olah tempat kejadian perkara.
Padahal olah TKP bukan tugas dan kewenangan personel Divisi Profesi dan Pengamanan. Mereka diduga melanggar prosedur saat menyita pistol Glock 17 milik Bharada Richard.
BACA JUGA:Ini Pengakuan Pertama Kali Ferdy Sambo di Hadapan Publik Setelah 7 Jam Diperiksa Bareskrim
Mereka diduga mengaburkan sisa isi peluru di dalam magasin. Akibatnya, tidak diketahui persis berapa jumlah tembakan yang dilepaskan Richard.
Pada pernyataan awal, polisi mengklaim Brigadir E hanya melepaskan lima kali tembakan dan semuanya mengenai tubuh Yosua.
Sementara itu, penelusuran tim khusus mendapati pistol diletuskan lebih dari lima kali. Personel Inafis Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan juga tak menemukan DNA di pistol Yosua.
Keterangan Bharada E kepada penegak hukum ihwal posisi pintu kamar Putri Candrawathi juga berubah-ubah.
BACA JUGA:Mahfud MD: Copot CCTV Ferdy Sambo Terancam Dipidana
Awalnya ia menyebutkan pintu kamar Putri terbuka. Namun, dalam pemeriksaan berikutnya, Brigadir E menyampaikan bahwa pintu kamar Putri tertutup. Dia juga sama sekali tak menunjukkan kesedihan atau penyesalan atas kematian Brigadir J.