Konstituen Andika Hazrumy memilihnya karena dianggap sebagai figur mudan, baik hati dan dipersepsikan mampu melanjutkan program pemerintha sebelumnya.
Sementara Konstituen Rano Karno memilihnya karena dianggap populer dan menginginkan terjadinya perubahan di Banten.
Jika Wahidin Halim tidak maju pada pemilihan Gubernur mendatang, maka Andika Hazrumy sementara ini memimpin kontestasi dengan selisih yang cukup tinggi dengan lawan lawannya.
Rekomendasi Wahidin Halim untuk memilih salah satu calon pada pemilihan kepala daerah di provinsi Banten hanya didengar dan diikuti oleh 11,1% pemilih.
Lalu bagaimana dengan sikap terhadap money politics? Seandainya ada calon Gubernur Banten membagikan uang kepada masyarakat agar mau memilih dirinya, bagaimanakah seharusnya sikap masyarakat? Jawaban dari masyarakat hasil survei tersebut 81,9 persen menerima.
Menerima dalam arti belum tentu memilih calon atau tokoh tersebut. Sementara 11,4 persen menolak. Sisanya 8,7 persen menerima dan berkomitmen untuk memilih calon tersebut.
Pada bagian lain, 5,6 persen menerima tetapi memilih calon yang memberi paling banyak, sedangkan 6,7 persen tidak menjawab.
BACA JUGA:KPK Sebar Survei, Pahala: Tenang, Kerahasiaan Dijamin Terjaga
Lalu bagaimana dengan sikap responden terhadap pemberian sembako, seandainya ada calon gubernur Banten membagikan sembako kepada masyarakat agar mau memilih dirinya.
Dari hasil survei 69,1 persen menerima, tapi belum tentu memilih tokoh tersebut. Sedangkan 8,0 persen menerima dan Bberkomitmen untuk memilih tokoh yang memberi. Sisanya 5,3 persen menerima, tapi memilih yang memberi paling banyak.
Untuk yang menolak mencapai 9,7 persen menolak dan 7,8 persen tidak menjawab.
“Potensi money politics pada Pilkada Provinsi Banten terlihat masih sangat tinggi. Lebih dari 80% pemilih menyatakan akan menerima pemberian calon baik berupa uang maupun berupa sembako, hanya 11,4% saja yang menyatakan akan menolaknya,” terang Adi Prayitno.
BACA JUGA:Imbas Populer di Survei Saluran Youtube Ganjar Diretas
Nilai nominal Rp 100.000 adalah nominal uang yang paling banyak disebut oleh pemilih diikuti Rp 200.000 dan Rp 300.000.