JAKARTA, DISWAY.ID – Melonjaknya kasus anak-anak yang mengalami gagal ginjal aku menjadi persoalan sendiri di Indonesia.
Cemaran etilen glikol yang ditemukan pada obat sirup diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal pada anak-anak di Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI menegaskan, bukan hanya obat cair dengan kandungan paracetamol yang diimbau untuk dihentikan penggunaannya namun juga seluruh obat berbentuk cair atau sirup.
Nur Chasanah, S.Farm yang merupakan Apoteker ungkap fungsi Etilen Glikol dalam obat sirup.
BACA JUGA:Bukti Ginjal Akut Tidak Ada Hubungannya Dengan Covid-19 dan Vaksin Diungkap Menkes RI
BACA JUGA:Kemarin Momen Terakhir Ronaldo Kenakan Jersey MU, Ten Hag Legawa CR7 Minggat
Menurut Nur saat diwawancarai Disway.Id pada Jumat, 21 Oktober 2022 di Gedung Kementerian Kesehatan RI, mengatakan penggunaan Etilen Glikol diperbolehkan.
Akan tetapi penggunaan Etilen Glikol yang merupakan pelarut dalam berbagai produk obat tersebut hanya diperbolehkan sesuai komposisi yang tepat.
Jika penggunaan Etilen Glikol melebihi akan menjadi racun, kalo tidak di bawah ambang batas sih tidak ada masalah, jadi intinya tidak berlebihan.
BACA JUGA:Penyebab Apriyani dan Fadia Kalah di Perempat Final Denmark Open 2022
BACA JUGA:Kepindahan Bonucci ke Hotspur Januari 2023 Kian Santer, Akhir Pelatih Juventus Allegri Buka Suara
Nur mengatakan, semua obat yang melebihi dosis pasti akan menjadi racun dan tidak baik untuk kesehatan, tapi kalo sesuai dengan dosisnya boleh dipergunakan.
“Balik lagi kalo obat melebihi dosis pasti semuanya akan menjadi racun, kaloau sesuai dengan dosisnya tidak masalah,” jelasnya.
Jika zat kimia jika digunakan dalam takaran yang berlebihan pada obat tentunya tidak baik.
Bukan hanya obat yang mengandung sirup parasetamol tapi semua jenis obat jika dosisnya melebihi batas menjadi suatu hal yang tidak baik.