Video testimoni itu akhirnya ia buat karena terpaksa setelah mendapay ancaman dari Brigjen Hendra sehingga memberikan testimoni soal Kabareskrim telah menerima setoran uang darinya.
"Untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra," ucap Ismail Bolong.
"Pada saat itu saya berkomunikasi melalui HP anggota Paminal dengan mengancam akan dibawa ke Jakarta kalau nggak melakukan testimoni," tambahnya.
Pada saat itu Ismail mengaku diminta Brigjen Hendra datang ke sebuah hotel yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Gawat! Kim Jong Un Siap Perang Nuklir dengan AS dan Korsel
BACA JUGA:Perang Terus Berlanjut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Berikan Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina
Kemudian disitu ia telah dibeirkan kertas berisi testimoni terkait Kabareskrim Polri, lalu ucapannya direkam dengan ponsel.
"Jadi saya mengklarifikasi. Saya nggak pernah memberikan uang kepada Kabareskrim apalagi pernah saya ketemu Kabareskrim," pungkas Ismail.
Brigjen Hendra Kurniawan dikatakan oleh Ismail Bolong sempat menelponnya sebanyak tiga kali.
Dari panggilan telepong itu, Ismail Bolong disuruh Brigjen Hendra untuk membacakan tulisan testimoni yang telah disediakan.
BACA JUGA:Makin Mamanas! Tiongkok Usir Kapal Perang Amerika USS Benfold di Kepulauan Paracel
BACA JUGA:Mengingat Sejarah Perang China vs Taiwan, Tsai Ing Wen: Kami Pernah Menang!
"Saya ditelepon oleh pak Hendra tiga kali melalui HP salah satu HP Paminal Mabes. 'Kamu harus bikin testimoni' katanya," tandas Ismail Bolong.
"Saya tidak bisa bicara pada saat itu masih di Polda pada saat itu. Akhirnya dipindah di hotel sudah ada kertas untuk membaca," tuturnya menambahkan.
Dengan begitu kini Ismail Bolong mengkalrifikasi semuanya sekaligus meminta maaf kepada Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
"Jadi saya mohon maaf kepada Pak Kabareskrim atas berita viral yang ada sekarang." tutupnya.