Barang 'spesial' untuk perayaan pernikahan mantan Kadiv Propam itu dibeli 2 hari sebelum Brigadir J tewas ditembak.
Hal ini diungkapkan Daden saat hadir sebagai saksi di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan (Jaksel), pada 8 November 2022.
BACA JUGA:Daden Beberkan Senjata Milik Sambo, Selalu Dibawa Dimobil Dinas
Adapun 2 barang 'spesial' untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu adalah nasi kuning kue ulang tahun.
“Tanggal 6 itu tidak ada kegiatan sepertinya Yang Mulia. Saya lupa. Yang jelas malam ada kegiatan Yang Mulia. Jam 4 sore saya diajak Almarhum Yosua ke suatu tempat, saya bilang ‘kemana Yos? Udah sore’ saya bilang. (Brigadir J menjawab) ‘Ada nanti antar aja yuk’,” ucap Daden di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 8 November 2022.
Daden kemudian kembali diajak Brigadir J untuk mengambil kue dan nasi kuning.
Setelah Maghrib, keduanya kemudian berangkat menuju tempat yang telah diarahkan untuk mengambil kue dan tumpeng.
“Kita bawa kue dan tumpeng, kita kembali ke rumah cempaka, tapi tidak langsung turun. Atas petunjuk almarhum nanti pukul 00.00 baru keluar untuk anniversary pernikahan,” ujarnya.
BACA JUGA:Peduli Bidang Keselamatan Jalan, Coca-cola Europacific Partners Indonesia Gelar IYRSW 2022
Pengakuan Adzan Romer
Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer mengaku sempat dengar suara tangisan Putri Candrawathi.
Adzan Romer bersaksi jika Putri Candrawathi menangis usai insiden penembakan Brigadir J.
Menurut Ajudan Ferdy Sambo itu, ia mengetahui Putri Candrawathi menangis karena pintu kamarnya terbuka.
Hal ini disampaikan Adzan Romer ketika bersaksi di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (Jaksel) pada Selasa 8 November 2022.
BACA JUGA:Honda Kenalkan e:N2 Concept, Pesaing Baru Buat Lawan Tesla
“Dimana posisi terdakwa Putri Candrawathi saat saudara masuk?,” ujar hakim di persidangan, Selasa 8 November 2022.