BACA JUGA:Didakwa Pasal Berlapis, Nikita Mirzani Tertawa dan Anggap Jaksa Lucu
BACA JUGA:Massa Mengamuk di Dogiyai 6 Gedung Pemerintah Dibakar, Pemicunya Bocah 5 Tahun Tewas Kecelakaan
Malaysia dan Singapura memang lebih baik dari Indonesia, tetapi mereka tidak memiliki ukuran yang sesuai dengan kepentingan Indonesia di panggung global.
Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sekitar $818 Miliar, Malaysia dan Singapura masih cukup jauh dari PDB Indonesia sebesar $1,3 Triliun, ada kesenjangan sekitar $500 Miliar antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.
Tanpa PDB gabungan akan ada kesenjangan $ 900 miliar antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.
BACA JUGA:Kecewa dan Dikhianati Manchester United, Ronaldo Bakal Membelot ke Manchester City
BACA JUGA:Sambut WSBK Mandalika, 50 Bikers Komunitas Honda Jelajahi Pulau Lombok
Jika kita mengukur ekonomi dalam PDB PPP. Indonesia memiliki PPP (Purchasing Power Parity) sekitar $4 Triliun, sementara Malaysia sebesar $1.089 Triliun dan Singapura sebesar $617 Miliar.
PDB gabungan dari tiga negara ASEAN terbesar Thailand, Vietnam, dan Filipina masih belum bisa menyamai ukuran Indonesia.
Baik dalam PPP maupun PDB Nominal, tidak ada negara ASEAN yang termasuk dalam 20 ekonomi terbesar di dunia. Oleh karena itu tidak ada dari mereka yang dapat memenuhi syarat untuk keanggotaan G20 dengan PDB mereka.
BACA JUGA:Ada Aturan-aturan Baru di Piala Dunia Qatar 2022, Beda dengan Gelaran Sebelumnya Loh
Berikut Anggota G20: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Sementara itu, Spanyol juga diundang sebagai tamu tetap.
Seperti diketahui, Bali sebagai perhelatan KTT G20 yang ke 17, akan menyambut para delegasi pertemuan dan para Pemimpin Negara di dunia dari G20.
BACA JUGA:Haris Azhar Seret Luhut Dalam Pusaran 8.1 Juta Ton Emas Mainan Pejabat Tinggi Jakarta