JAKARTA, DISWAY.ID-- Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar yang tinggal menghitung hari ini seperti tidak ada habisnya diwarnai kontroversi.
Protes terhadap Qatar sebagai tuan rumah masih terus digaungkan oleh sebagian pihak, di antaranya teroris ISIS.
BACA JUGA:Tol Cipali Makan Korban Lagi, 3 Orang Tewas 7 Luka-luka Kecelakaan di KM 139
BACA JUGA:Penelitian Ungkap Tikus Bisa Mengerti Irama Musik: Kepalanya Goyang Dengar Lagu Lady Gaga!
Beberapa isu yang diangkat adalah masalah hak asasi manusia. Dalam pengerjaan konstruksi stadion yang kelak digunakan dalam Piala Dunia 2022 Qatar, dikabarkan menewaskan ribuan pekerja migran.
Isu lain yang tidak kalahnya jadi perdebatan adalah bagaimana negara ini tidak ramah pada kelompok LGBT.
BACA JUGA:Dukungan Zero Motorcycle di G20 Bali, Sediakan Motor Listrik High Performance Buat TNI-Polri
BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Pastikan Jamin Kebutuhan Air Bersih Warga
Di luar kedua isu tadi, ada isu lain yang muncul sebagaimana diberitakan oleh harian Spanyol, La Razon.
Kabarnya, Piala Dunia 2022 Qatar sedang menjadi perbincangan di kalangan kelompok teroris ISIS.
La Razon menyatakan bahwa para teroris tengah menggunakan Telegram untuk menyebarkan rumor bahwa mereka akan melancarkan serangan.
BACA JUGA:Olah TKP di Lokasi Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polda Metro Jaya Temukan Bungkus Makanan
BACA JUGA:Para Bohir Belum Tentukan Capres 2024, Fahri : Belum Dapat Kepastian KPU
Alasan mereka menjadikan Piala Dunia 2022 Qatar sebagai sasaran adalah keberadaan negara-negara yang dianggap musuh dalam jangkauan yang dekat sehingga bisa menimbulkan kerusakan yang fatal.
Beberapa pesan yang tersebar di Instagram tidak secara jelas mengungkapkan rencana serangan, melainkan dibuat secara tersirat.